Minggu, 23 Februari 2014

Psikodiagnostik Wawancara

QUESTIONS AND THEIR USES

            Coba bayangkan jika suatu wawancara dilakukan tanpa meliputi tanya jawab? Pasti itu merupakan hal yang sulit dan tidak masuk akal. Mengapa ? karena mengetahui  jenis dan penggunaan pertanyaan adalah hal yang penting agar dapat sukses dalam wawancara. Pada dasarnya, tidak ada wawancara yang berlangsung tanpa pertanyaan, dan kebanyakan wawancara memang terdiri dari  tanya jawab. Pertanyaan adalah  setiap pernyataan ataupun tindakan non verbal yang mengundang jawaban.  Hal ini  tidak  perlu berbentuk kalimat interogatif  yang diikuti oleh tanda tanya. 
            Mengetahui jenis alat-alat  pertanyaan  yang tersedia dan penggunaannya, akan memungkinkan kita untuk memilih pertanyaan yang paling tepat tanpa membuang waktu,   mengalami kekecewaan, mendesak pihak lain, ataupun menunda penyelesaian suatu tugas lainnya. Meskipun  jenis dan sub jenis pertanyaan  mungkin terlihat tidak terbatas, namun setiap pertanyaan  memiliki tiga karakteristik  dasar, yakni :
Ø    Pertanyaan terbuka atau tertutup
Ø    Pertanyaan primer atau  sekunder
Ø    Pertanyaan netral atau pertanyaaan yang  mengarahkan 

A.   OPEN AND CLOSED QUESTIONS
            Pertanyaan-pertanyaan terbuka dan tertutup berbeda dalam hal jumlah  informasi yang akan diberikan oleh  responden dan   tingkat  control yang ingin dipertahankan oleh pewawancara. Jumlah informasi ini bervariasi dari satu kata hingga ratusan kata. 

1. Open Questions
            Pertanyaan terbuka bersifat luas, seringkali  hanya merincikan  satu topik dan memberikan responden kebebasan untuk menentukan jumlah serta jenis informasi yang diberikan.

v  Pertanyaan yang sangat terbuka (Highly Open Questions)
            Pertanyaan-pertanyaan terkadang bisa sangat terbuka  tanpa terbatas,  seperti :
Ø    Ceritakan  kepada saya tentang  diri anda
Ø    Apakah anda mengerti tentang website milik kami?
Ø    Bagaimana menurut anda tentang Kloning hewan?

v  Pertanyaan agak terbuka (Moderately Open Questions)
            Pertanyaan-pertanyaan bisa juga bersifat agak terbuka. Pertanyaan-pertanyaan ini mengan dung beberapa batasan tetapi juga memberikan waktu senggang terhadap  responden. Pertanyaan-pertanyaan sangat terbuka di atas  bisa dipersempit, seperti : 
            Apa yang anda ketahui tentang daftar  kerja pada website anda ? 
            caeritakan kepada saya tentang keahlian anda.
            Bagaimana menurut anda tentang kloning domba di inggris?

Pertanyaan Terbuka memiliki Keunggulan
Pertanyaan-pertanyaan terbuka  mengundang responden  untuk melakukan  percakapan dan menentukan sifat  dan jumlah informasi yang diberikan.  Jawaban panjang memperlihatkan bahwa apa yang dipikirkan  responden penting dan mendorong mereka untuk menjadi sukarelawan untuk memberikan informasi penting tersebut. Pertanyaan-pertanyaan terbuka ini biasanya  lebih mudah dijawab dan memiliki  ancaman lebih kecil terhadap  responden. Dan jawaban lebih panjang mungkin menyerupai tingkat pengetahuan responden,  ketidakpastian, intensitas perasaan, persepsi dan  praduga dari responden.

Pertanyaan Terbuka memiliki Kelemahan
            Jawaban tunggal  dapat  menghabiskan  sebagian besar waktu  wawancara karena responden menentukan lama dan sifat setiap jawaban. Selain itu, responden juga bisa memberikan pewawancara informasi yang tidak penting dan tidak relevan, dan bisa juga responden menyembunyikan informasi penting dari pewawancara karena dia merasa mungkin kurang relevan atau terlalu jelas, sensitif dan berbahaya bagi dirinya. Oleh karena itu pewawancara harus punya keahlian dalam mengikuti permainan dari responden dan mampu mengontrol jalannya wawancara.

2. Closed Questions
Pertanyaan tertutup berfokus dalam hal sempit dan membatasi kebebasan orang yang diwawancara untuk menentukan jumlah dan jenis informasi yang ditawarkan.



v  Pertanyaan agak Tertutup (Moderately Closed Question)
Pertanyaan-pertanyaan bisa saja cukup tertutup dan meminta spesifik, bagian informasi ini terbatas atau dalam satu bit informasi. Contohnya:

·         Apa tiga kata yang muncul di pikiran ketika Anda mendengar judul pembela?
·         Berapa umur anda?

v  Pertanyaan yang Sangat Tertutup (Highly closed Questions)
Pertanyaan bisa sangat tertutup, dan responden harus memilih jawaban yang sesuai dari daftar, pertanyaan ini mirip dengan tes pilihan ganda. Pertanyaan itu seperti:
·      Majalah berita manakah di bawah ini yang Anda baca secara rutin?
----- Newsweek
----- Sisa
----- U. S. News and World Report
----- Lain _____________

Pertanyaan tertutup sangat mungkin muncul di pekerjaan kuesioner yang meminta pelamar untuk memeriksa program komputer yang telah mereka gunakan atau pun dalam sejarah medis pasien yang meminta untuk memeriksa penyakit atau penyakit yang mereka alami. Orang yang diwawancara harus memilih dari daftar yang ditentukan tanpa kebebasan. Pertanyaan tertutup sangat sering dua pertanyaan pilihan, seperti:
·         Apakah Anda biasanya membeli makanan biasa atau minuman ringan?
·         Apakah Anda biasanya membeli minuman ringan dengan atau tanpa kafein?

v  Pertanyaan Bipolar (Bipolar Questions)
Pertanyaan tertutup bisa bersifat bipolar pada responden dimana mereka membatasi dua kutub pilihan. Beberapa pertanyaan itu terkadang meminta untuk memilih sebuah jawaban dari apa yang ditawarkan sebagai kutub yang berlawanan. Contoh:
·         Apakah Anda seorang konservatif atau liberal? 
·         Apakah Anda bersama kami atau melawan kita?
Pertanyaan bipolar lain bisa meminta evaluasi atau sikap. Contohnya:
·         Apakah Anda setuju atau tidak setuju dengan batas kecepatan 70 MPH di jalan raya antarnegara bagian?

Mungkin pertanyaan bipolar yang paling umum adalah meminta respon ya atau tidak. Contohnya:
·         Apakah Anda punya mobil di kampus?
·         Apakah Anda mengetahui tentang regulasi parkir baru?

Terlepas dari tipe, pertanyaan bipolar mengasumsikan hanya ada dua kemungkinan jawaban dan bahwa jawaban yang kutub terpisah: konservatif-liberal, seperti-tidak suka, setuju-tidak setuju, setuju-tidak setuju, tinggi-rendah, ya-tidak. Mereka tidak memungkinkan adanya jawaban untuk "ragu," "tidak ada pendapat," atau "tidak tahu" jawaban.

Pertanyaan Tertutup memiliki Keuggulan
Dengan pertanyaan tertutup, pewawancara dapat mengontrol lamanya dalam menjawab dan memandu responden untuk mengeluarkan informasi spesifik yang diperlukan. Pertanyaan tertutup memerlukan sedikit usaha dari salah satu pihak dan memungkinkan orang yang diwawancara mengajukan lebih banyak pertanyaan pada banyak wilayah dalam waktu yang lebih singkat. Dan jawaban itu mudah untuk diulang, tabulasi, dan dianalisis dari satu wawancara ke wawancara yang lain. Inilah sebabnya mengapa kebanyakan survei menggunakan pertanyaan tertutup.

Pertanyaan Tertutup memiliki Kelemahan
Jawaban untuk pertanyaan tertutup sering mengandung terlalu sedikit informasi, yang memerlukan responden untuk mengajukan beberapa pertanyaan ketika salah satu pertanyaan terbuka akan pekerjaan. Dan mereka tidak mengungkapkan mengapa seseorang mempunyai sikap tertentu atau biasanya membuat pilihan tertentu. Pewawancara cenderung berbicara lebih dari narasumber ketika meminta pertanyaan tertutup, sehingga lebih sedikit informasi yang dipertukarkan. Yang diwawancarai tidak punya kesempatan untuk menjadi sukarelawan atau menjelaskan informasi. Dan responden dapat menilai, memilih sebuah jawaban, atau mengatakan ya atau tidak tanpa tahu apa-apa tentang suatu topik.


Sabtu, 22 Februari 2014

Kajian ilmu Psikologi Perkembangan terkait Kasus Geng Motor


Tema : Geng Motor
Aspek : Perkembangan Soial dan Kepribadian Remaja

            Pada awalnya kenakalan remaja hanyalah merupakan perilaku nakal dari kalangan remaja yang sering dikatakan bahwa mereka sedang mencari identitas diri. Tetapi saat ini sepertinya kenakalan remaja tidak lagi bersifat nakal, tidak lagi memperhatikan ciri-ciri kenakalannya melainkan sudah menjurus pada tindakan-tindakan brutal seperti, perkelahian antar kelompok, penggunaan narkotika, perampasan/penjambretan, kebut-kebutan dijalan raya tanpa aturan, penyimpangan seksual, dan sampai pada tindakan yang menjurus pada tindakan kriminal.
            Penyebab utama kenakalan remaja pada saat adalah kuranganya perhatian dan kasih sayang dari para orang tua mereka, yang biasanya di sebabkan karna orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga banyak orang tua yang mengekspresikan wujud kasih sayang dan perhatian kepada anak mereka  dalam bentuk materi saja, padahal sebenarnya materi tidak bisa menggantikan kebutuhan para anak akan kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka.
            Pada dasarnya setiap orang menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya, khususnya dari orang tua dan keluarga, karena secara alami oarang tua dan keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah, maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah mereka temukan untuk pengakuan tersebut adalah dilingkuan teman sebaya mereka. Dan akhirnya kegiatan-kegiatan negatif sering menjadi pilihan anak-anak tersebut sebagai cara mendapatkan pengakuan ekstensinya.
            Saat ini kenakalan remaja yang sedang hangat di bicarakan baik dari segi faktor penyebab dan cara penanggulangannya adalah kenakalah remaja Geng Motor. Kelahiran geng Motor ini biasanya di awali dari kumpulan remaja yang hobi balapan liar dan aksi yang menentang bahaya pada malam hari di jalan raya. Setelah terbentuk kelompok-kelompok tadi merekapun kemudian terpancing untuk menunjukkan identitas mereka sebagai komunitas, mereka ingin tampil beda dan di kenal luas, dan cara yang mereka buat bermacam-macam seperti,membuat aksi yang sensasional yang mengundang perhatian lingkungan seperti kebut0kebutan, tawuran antar geng, tindakan kriminal seperti penjambretan, sampai perlawanan terhadap aparat keamanan.
Faktor lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif. Remaja pada umumnya lebih suka memacu kendaraan dengan kecapatan tinggi. Namun, ajang- ajang lomba balap yang legal sangat jarang digelar. Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar manfaatnya, selain dapat memotifasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka dapatkan, akhirnya mereka melampiaskan dengan aksi ugal -ugalan di jalan umum yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
Dari penjelasan di atas kami mengkajinya dari aspek perkembangan sosial yang mengenai identitas vs kekacauan identitas menurut tokoh Erikson, dan menurut kelompok kami kasus geng motor ini mengacu pada pencarian identitas diri pada diri remaja, dimana mereka menganggap bahwa dengan adanya geng motor itu akan memperjelas identitas mereka, dan mereka tidak perduli anggapan masyarakat pada umumnya  yang memandang komunias geng motor selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif, kriminal, maupun ugal-ugalan.
Kalau di jai dari sudut pandang Marcia, kami menyimpulkan ada beberapa latar belakang mengapa remaja menjadikan komunitas geng motor sebagai identitas mereka, yaitu :
Ø  Identity Achievement
Mereka tahu akan konsekuensi menjadi anggota geng motor,dan kemudian mereka meyakini bahwa keputusan mereka adalah yang terbaik buat mereka.

Ø  Foreclosure
Mereka membentuk komunitas geng motor hanya karna ikut-ikutan agar mereka tampak lebih kuat dan di kenal di kalangan luas, padahal mereka tidak paham benar akibat/konsekuensi dari komunitas geng motor yang mereka bentuk tadi baik dari segi negatif maupun posotifnya.



Ø  Moratorium
Mereka tahu dan paham akan konsekuensi yang mereka akan dapatkan, tetapi mereka hanya mengandalkan alasan ikut0ikutan untuk mendapatkan tempat yang mereka rasa dapat memberikan apa yang mereka butuhkan, seperti pengakuan, pujian, maupun kekuatan.

Ø  Identity Diffusion
Mereka ingin memperkuat identitas diri mereka dengan melebelkan diri mereka sebagai anggota dari sebuah komunitas geng motor tadi tetapi mereka acuh tak acuh terhadap itu.

Kajian selanjunya dari hubungan remaja dengan orang tua, keluarga dan teman sebaya, yang di atas juga sudah sedikit kami singgung, bahwa hubungan-hubungan dengan orang tua, keluarga, dan teman sebaya tadi sangatlah berpengaruh pada perilaku yang akan di timbulkan pada anak atau remaja tersebut.
Para remaja yang memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tua, keluarga, akan mulai mencari kenyamanan di luar seperti yang telah di paparkan di atas, mereka akan cenderung mencari apa yang mereka butuhkan di lingkungan luar, dan lingkungan yang paling mendukung mereka untuk mendapatkan itu semua adalah lingkungan teman sebaya. Dalam perkembangan sosial juga jelas bahwa pengaruh teman sebaya sangat lah kuat terhadap perilaku remaja itu sendiri.



By : Riska Andani Simargolang 12-012
       Dika Lestari 12-022