Selasa, 15 April 2014

ANDRAGOGI

KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA

A.    PENDAHULUAN
            Kujungan lapangan dan karyawisata merupakan media yang penting dalam proses pendidikan orang dewasa (POD). Keduanya merupaka kunjuangan yang terencana kesuatu tempat di luar kelas atau ke tempat pertemuan organisasi atau perkumpulan.
            Kunjuangan Lapangan berkenaan dengan membawa suatu kelompok pergi ketempat khusus dengan tujuan khusus pula, tujuan tersebut tergantung pada konsep yang telah direncanaan, misalnya untuk mengamati situasi, mengamati kegiatan atau praktik tertentu,  atau membawa kelompok menemui seseorang, dan lain sebagainya.
            Karyawisata biasanya berhubungan dengan kegiatan mengunjungi beberapa tempat-tempat yang menarik  dan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada kunjungan lapangan.

B.     KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA

Keuntungan kunjuangn lapangan dan karyawisata sebagai media pendidikan orang desawa (POD) yaitu :
ü  Kujungan karyawisata dan lapangan dapat memberi kesempatan mengumpulkan pengalaman dan informasi baru.
ü  Benda-benda dapat diamati bentuknya secara langsung
ü  Tiga dimensi, warna alami, dan gerakan – gerakan dapat diamati.
ü  Menumbuhkan minat
ü  Dapat kesempatan belajar sambil bekerja
ü  Prosedur dapat di pelajari dan diamati gara dapat di terapkan nantinya.
ü  Kunjungan lapangan dan karyawisata dapat memberi pengertian nyata.
ü  Mendorong partisipasi anggota dalam diskusi atau tidak lanjut setelah kunjungan lapangan dan karyawisata.

            Kelemahan kunjungan lapangan dan karyawisata sebagai media pendidikan orang dewasa (POD) yaitu :
ü   Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan
ü   Mahal (waktu, biaya, tenaga) jika kunjungan jauh.
ü   Melibatkan orang lain.

C.    TUJUAN YANG DISARANKAN UNTUK KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA

Tujuan kunjungan lapangan dan karyawisata yang disarankan oleh Morgan,et al. 1976, antara lain sebagai berikut:
Ø  Pertanian                     : lahan pertanian, peternakan, pabrik.
Ø  Seni                             : galeri seni, pameran seni, kebun, pantai.
Ø  Klub                            : pelayanan, professional, komersial, rekreasi.
Ø  Komunikasi                 : telepon, telegrap, radio, televisi, surat kabar.
Ø  Pemerintahan              : kantor pos, pengendalian erosi, gedung pengadilan.
Ø  Pendidikan                  : sekolah, akademi, museum, perpustakaan, galeri
Ø  Bangunan                    : sistem air, jembatan, jalan raya, gedung, terowongan.
Ø  Pameran                      : pecan pertanian, pementasan olahraga, pameran ilmiah
Ø  Keuangan                    : bank, asosiasi simpan pinjam
Ø  Bahan makanan           : took roti, perusahaan susu, pabrik botol
Ø  Kesehatan                   : klinik, rumah sakit, kantor pemadam kebakaran
Ø  Sejarah                        : gedung, kuil, monumen, rumah, pameran seni
Ø  Perumahan                  : Gedung, pemandangan alam, taman, interior, perabot
Ø  Pabrik                          : kendaraan bermotor, pesawat terbang, pakaian,
Ø  Militer                         : tentara, benteng, landasar pesawat udara
Ø  SDM                           : pertambangan, barang galian, tambang minyak
Ø  Musik                          : konser, opera, gedung konser, pabrik alat musik
Ø  Rekreasi                      : perkemahan, tanah lapang, pantai, kolam renang
Ø  Agama                         : gereja, misi, sekolah, katedral, tempat beribadah
Ø  Transportasi                 : jalan kereta api, sistem evalator, jalan bawah tanah.

D.   MERENCANAKAN KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA

Merencanakan kunjungan lapangan dan karyawisata agar berjalan lancar dan efektif harus penuh dengan perencanan antara lain:
v Tujuan/maksud
v  Keikutsertaan dalam Perencanaan
v Pemilihan Tempat Tujuan
v Pengaturan dengan Melibatkan Pihak Organisasi yang Akan Dikunjungi
v Pengaturan Waktu
v Transportasi
v Bahan dan Perlengkapan
v Pebentukan Kepanitiaan

E.    MELAKSANAKAN KUNJUNGAN LAPANGAN DAN KARYAWISATA

Kunjungan lapangan dan karyawisata akan leih mudah dilaksanakan jika perencanaannya telah disusun secara cermat, kemudian dilaksanakan dengan baik.
v  Pengenalan
v Menjaga Minat Kelompok
v Mempertahankan Partisipasi
v Pengaturan Untuk Kenyamanan Fisik Peserta
v Mengakhiri Kunjungan Lapangan dan Karyawisata

v Tindak Lanjut dan Evaluasi

Pengertian Pendidikan (Mata kuliah ANDRAGOGI)

PENGERTIAN PENDIDIKAN

A.    PENDAHULUAN
Pengertian pendidikan ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang beberapa pengertian yang berhubungan dengan pendidikan orang dewasa sehingga mahasiswa dapat mengetahui ruang lingkup materi yang akan di pelajari selanjutnya.
Sehubungan dengan istilah pendidikan orang dewasa, sering muncul pertanyaan, misalnya apa yang dimaksud dengan pendidikan orang dewasa, Apa perbedaannya dengan pendidikan yang lain, bagaimana kaitannya dengan sistem pendidikan nasional, dan sebagainya. Pertanyaan - pertanyaan seperti ini tentunya perlu mendapat jawaban yang jelas.
Berikut akan saya coba uraikan tentang pengertian pendidikan  yang terdiri dari beberapa jenis pendidikan, pengertian sistem pendidikan nasional, pengertian pendidikan formal, pendidikan non-formal, pendidikan informal, dan pengertian pendidikan orang dewasa.

B.     JENIS PENDIDIKAN
Terdapat beberapa jenis pendidikan antara lain ;
·         Pendidikan Massal
·         Pendidikan Masyarakat
·         Pendidikan Dasar
·         Penyuluhan
·         Pengembangan Masyarakat
·         Pendidikan Seumur Hidup
·         Pendidikan Formal, informal, dan nonformal.


Berikut penjelasan singkat tentang beberapa jenis pendidikan, yang akan dibahas:
1.      Pendidikan Massal
Menurut Faisal (1981), Pendidikan Massal (Massal Education) metupakan kegiatan pendidikan yang terdapat di masyarakat dengan sasaran individu dan orang dewasa yang mengalami ketelantaran pendidikan.

2.      Pendidikan Masyarakat
Pendidikan Masyarakat (Community Educations) merupakan suatu gerakan pendidikan yang ditujukan bagi persekutuan-persekutuan hidup sehingga mereka mempunyai pandangan, sikap, kebiasaan, dan kemampuan tertentu.

3.      Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar (fundamental educations) adalah suatu gerakan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan perikehidupan masyarakat, di bidang sosial ekonomi melalui pendidikan minimum. Sasarannya adalah pria, wanita, pemuda, orang dewasa, anak-anak di daerah terbelakang sehingga anggota masyarakat menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan lingkungannya (Faisal, 1981; Joesof, 1992).

4.      Penyuluhan
Penyuluhan ( Extentions ) ialah sebuah gerakan pendidikan bimbingan, an penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi/kejuruan menengah bekerja sama dengan instansi pemerintahan yang relevan.

5.      Pengembangan Masyarakat
Menurut Faisal (1981), pengembangan masyarakat (Community development) digunakan untuk menjelaskan usaha, proses, atau gerakan yang dimaksudkan agar masyarakat sebagai suatu sistem dapat berkembang, dan dapat menolong diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidupnya dibidang ekonomi dan sosial.

6.      Masyarakat Belajar
Masyarakat belajar (Learning society) menunjuk pada kenyataan bahwa warga masyarakat secara aktif menggali pengalaman belajar di dalam setiap segi kehidupannya.

7.      Pendidikan seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup (lifelong education) digunakan untuk menjelaskan suatu kenyataan, kesadaran, asas, dan harapan baru bahwa proses dan kebutuhan pendidikan berlangsung sepanjang  hidup manusia. Slogan pendidikan seumur hidup adalah tidak ada kata “terlambat”, “terlalu tua”, atau “terlalu dini” untuk belajar.


C.     PENGERTIAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

            Sistem pendidikan nasional menurut Undang – Undang  RI No.20 Tahun 2003 di defenisikan :
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.”

            Pendidikan nasional memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø  Memiliki komponen yang saling berhubungan satu sama lain
Ø  Komponen tersebut merupakan satu kesatuan
Ø  Mempunyai tujuan tertentu
Ø  Tujuan dapat dicapai dengan berfungsinya komponen tersebut (Fasial, 1981).

D.    PENGERTIAN PENDIDIKAN FORMAL, NONFORMAL, DAN INFORMAL

1.      Pendidikan Formal
      Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, pendidikan formal didefenisikan sebagai : “ jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi”

2.      Pendidikan Nonformal
      Dapat didefenisikan sebagai jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstrukur dan berjenjang (Undang – Undang Nomor 20, tahun 2003)

3.      Pendidikan Informal
      Merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri (Undang – Undang nomor 20 tahun 2003).


E.     PENDIDIKAN ORANG DEWASA (POD)
            Pendidikan Orang dewasa (POD) dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang desawa berhubungan dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya (Pannen, 1997).
            Pendidikan orang dewasa biasnya disebut Andragogy, dan pendidikan bagi anak-anak biasanya disebut Paedagogy. Pendidikan untuk anak-anak biasanya berlangsung dalam bentuk identifikasi, dan peniruan (Operant Conditioning), sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri untuk memecahkan masalah.
            Pendidikan Orang dewasa (POD) memiliki beberapa definisi, sebagai contoh, UNESCO (Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi, 1982) mendefinisikan POD sebagai berikut :
“Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal, maupun nonformal, yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula disekolah,  akademi, dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesionalnya, mengakibatkan perubahan pada sikap  dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan peribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi,dn budaya yang seimbang dan bebas.”
            Defenisi tersebut memiliki penekanan ganda, yaitu : pada pencapaian perkembangan individu dan peningkatan partisipasi sosial.



Senin, 14 April 2014

KONSEP PERFORMA PEMBELAJARAN METODE KUNJUNGAN LAPANGAN “COKELAT REA-CHOC MEDAN”

TUGAS KELOMPOK


KONSEP PERFORMA PEMBELAJARAN
METODE KUNJUNGAN LAPANGAN

“COKELAT REA-CHOC MEDAN”

O
L
E
H

KELOMPOK 4


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
            Kunjungan lapangan merupakan kunjungan terencana yang dilakukan ke suatu tempat di luar kelas. Suatu kunjungan lapangan biasanya berkenaan dengan kegiatan membawa kelompok ke tempat khusus untuk tujuan khusus. Tujuan khusus yang dimaksud bisa untuk mengamati situasi tertentu, mengamati kegiatan tertentu atau praktik membuat sesuatu yang tidak dapat dilakukan di ruang kelas. Kunjungan lapangan biasanya berjangka waktu pendek, mungkin kurang dari satu jam atau tidak lebih dari dua atau tiga jam.
Ada beberapa keuntungan dari metode kujungan lapangan yang membuat kelompok menggunakannya sebagai metode pembelajaran untuk kelas mata kuliah Andragogi, yaitu:
1.      Memberikan kesempatan mengumpulkan pengalaman dan informasi baru
2.      Dapat mengamati gerakan-gerakan dan benda-benda dalam bentuk tiga dimensi
3.      Prosedur dapat diamatai dan dialami yang nantinya dapat diterapkan para peserta
4.      Memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar sambil bekerja
5.      Dapat menumbuhkan minat dan ketelitian pengamatan para peserta
6.      Memperoleh elemen-elemen konkret dan realistis yang tidak didapatkan di kelas
Selain memiliki beberapa keuntungan, metode kunjungan lapangan juga memiliki beberapa kelemahan (Flores, Bueno, & Lapastora, 1983) yaitu:
1.      Tidak cocok untuk beberapa bidang permasalahan
2.      Mahal (waktu, uang, dan tenaga), jika kunjungannya jauh
3.      Memerlukan banyak persiapan
4.      Melibatkan orang lain
Berdasarkan penjelasan tentang keuntungan dan kelemahan dari kunjung lapangan, kelompok memilih untuk melakukan kunjungan lapangan ke tempat pembuatan cokelat Rea-Choc Medan yang berlokasi di Jln. Dr.Mansyur No. 9B. Memilih Rea-Choc sebagai tujuan melakukan kunjungan lapangan karena saat ini keberadaan usaha cokelat tersebut sudah mulai terkenal di berbagai kalangan masyarakat, baik dari kedinasan bahkan juga para mahasiswa. Selian itu juga, lokasi pabrik pembuatan cokelat Rea-Choc tersebut yang mudah untuk ditempuh serta hemat biaya dan waktu sehingga lebih efektif dan efisien untuk dilakukan pada hari Kamis 22 Mei 2014. Menurut Morgan et al (1976), tujuan kunjungan lapangan yang akan kelompok lakukan termasuk dalam kategori pabrik makanan. 


Rea- Choc adalah Perusahaan yang bergerak di bidang usaha kuliner olahan coklat. Rea-Choc berdiri pada tanggal 01 April 2012, dibangun atas dasar keinginan untuk mandiri dan menjadi wirausaha yang cerdas dan berkembang. Berbagai kreasi, ide dan inovasi terus digali guna mencapai tujuan / visi yang jelas.
Penamaan Rea-Choc didasari atas dua hal, yaitu singkatan dari nama itu dan makna yang terkandung di dalamnya. Rea-Choc merupakan singkatan dari kreasi coklat (cREAtion of CHOColate). Penyebutan Rea-Choc dalam  bahasa lokal bermakna sesuatu hal yang selalu membuat keadaan ramai, hal ini bermakna bahwa perusahaan ini pada nantinya akan selalu menjadi perhatian dan favorit para konsumen. Saat ini Rea-choc telah memiliki pasar yaitu pasar oleh – oleh khas Medan yang di pasarkan di toko oleh – oleh dengan menyungsung kemasan cinta budaya Lokal yang terdapat dalam kemasan coklat Rea-Choc.
Rea-Choc menerapkan konsep kemasan yang melambangkan kebudayaan Sumatera Utara  yang harus dipertahankan. Dengan memadukan keduanya, tentu akan menambah daya tarik untuk produk kami. Selain itu, coklat yang digunakan memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada yang ada di pasaran.
·         Jenis produk yang dihasilkan    : Coklat Olahan
·         Karakteristik Produk               : Kemasan “Cinta Budaya Lokal”
·         Bahan Tambahan                    : Selai Markisa, Keju, selai buah aneka rasa, kacang mete, jelly, kopi, dan                                                      lainnya                                                    
·         Keunggulan produk yang dimiliki
1.      Rasa lezat dengan mengurangi penggunaan zat tambahan
2.      Kemasan dengan tema “ Cinta Budaya Lokal”
3.      Bentuk kreasi terbaru dan selalu diperbarui
4.      Bahan baku bermutu

BAB II
RANCANGAN KUNJUNGAN LAPANGAN
Keberhasilan kunjungan lapangan tergantung pada seberapa baiknya perencanaan yang dibuat. Komponen perencanaan yang dibuat oleh kelompok dalam metode kunjungan lapangan ke pabrik cokelat Rea-Choc Medan adalah:
1.      Tujuan/Maksud
·      Memperkenalkan kepada peserta mata kuliah Andragogi tentang usaha home industry Rea-Choc Medan
·   Memperkenalkan kepada peserta mata kuliah Andragogi dengan melihat produk yang dihasilkan oleh home industry Rea-Choc Medan
·    Mengajak peserta mata kuliah Andragogi untuk ikut membuat langsung cokelat di home industry Rea-Choc Medan

2.      Pemilihan Tempat Tujuan
Kelompok memilih lokasi tujuan ke home industry Rea-Choc Medan yang berlokasi di Jln. Dr.Mansyur No. 9B karena saat ini keberadaan usaha cokelat tersebut sudah mulai terkenal di berbagai kalangan masyarakat, baik dari kedinasan bahkan juga para mahasiswa. Selian itu juga, lokasi pabrik pembuatan cokelat Rea-Choc tersebut yang mudah untuk ditempuh serta hemat biaya dan waktu sehingga lebih efektif dan efisien.

3.      Pengaturan dengan Melibatkan Pihak Organisasi yang akan Dikunjungi
Salah seorang dari anggota kelompok kami merupakan salah satu pemilik yang mendirikanhome industry Rea-Choc Medan serta mengelolah langsung proses pembuatan cokelat (produksi) sampai pada tahap proses pemasaran. Sehingga kelompok lebih mudah dalam melakukan kunjungan lapangan dengan adanya keberadaan anggota kelompok kami yang merupakan pihak dari home industry Rea-Choc Medan

4.      Pengaturan Waktu
Kegiatan kunjungan lapangan ke home industry Rea-Choc Medan yang akan dilakukan kelompok bersama dengan peserta mata kuliah Andragogi pada hari Kamis, 22 Mei 2014. Waktu pelaksanaan kunjungan lapangan dimulai pada pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB. Setiap kelompok (yang beranggotakan enam orang) memiliki kesempatan untuk membuat cokelat selama 20 menit.

5.      Transportasi
Berhubung lokasi kunjungan lapangan yang akan dilakukan mudah untuk dijangkau, maka untuk menuju lokasi home industry Rea-Choc Medan kelompok menyediakan kendaraan untuk 11 orang peserta mata kuliah Andragogi. Untuk 8 orang peserta mata kuliah Andragogi lainnya bisa menuju lokasi dengan naik angkutan umum (angkot) atau sepeda motor dan jika waktu memungkinkan kelompok akan mengusahakan untuk menjemput.

6.      Bahan/Perlengkapan
Dalam kegiatan kunjungan lapangan ke home industry Rea-Choc Medan, alat bantu yang digunakan adalah buku panduan mini yang akan dibagikan kepada seluruh peserta. Sementara untuk perlengkapan/bahan pembuatan cokelat yang akan dilakukan oleh peserta mata kuliah Andragogi telah disediakan langsung di lokasi home industry Rea-Choc Medan.

7.      Pembentukan Kepanitiaan
Ketua        : Tika Ramadhani         (101301018)
Sekretaris  : Tota Fierda Ria          (101301092)
Bendahara : Anggita Windy           (101301103)
Anggota    : Anggi Gurning             (091301100)
                    Rocky Sihite              (101301124)
                    Riska Margolang        (121301012)

8.      Kontribusi
Setiap peserta mata kuliah Andragogi yang ikut dalam kegiatan kunjungan lapangan ke home industry Rea-Choc Medan, akan dikenakan biaya kontribusi sebesar Rp 10.000 /orang. Dengan biaya tersebut, setiap peserta telah mendapatkan kesempatan membuat cokelat sendiri dan membawanya pulang.


BAB III
PELAKSANAAN KUNJUNGAN LAPANGAN
            Kunjungan lapangan akan lebih mudah dilaksanakan jika perencanaan telah disusun secara cermat, kemudian dilaksanakan dengan baik. Adapun prosedur yang akan dilakukan oleh kelompok dalam kegiatan kunjungan lapangan adalah:
1.      Pengenalan
Kunjungan lapangan ke home industry Rea-Choc Medan, akan dimulai dengan membagikan buku panduan mini kepada seluruh peserta. Kemudian ketua kelompok akan memberikan sedikit penjelasan tentang latar belakang dan sejarah berdirinya usaha home industry Rea-Choc Medan serta secara singkat menjelaskan cara memproduksi dan memasarkan hasil produksi.

2.      Menjaga Minat Kelompok
Berhubung karena ruangan untuk membuat cokelat tidak bisa menampung seluruh peserta, maka kelompok akan membagi peserta menjadi tiga kelompok (sesuai kelompok Andragogi). Ketika kelompok satu (terdiri atas enam orang) masuk ke ruangan produksi untuk membuat cokelat, kelompok dua dan tiga menunggu di ruang tunggu sambil membuat packing untuk bungkusan cokelat yang nantinya akan mereka buat. Tiga orang dari anggota kelompok kami akan mendampingi kelompok yang berada di ruang tunggu sambil mengajari cara membuatpacking bungkusan cokelat. Sementara tiga anggota lainnya akan mendampingi kelompok yang sedang berada di ruangan produksi untuk membuat cokelat.
·         Penanggung Jawab ruang produksi
Ketua        : Tika
Anggota    :
Tota, Tika, Anggita, Anggi, Riska, Rocky (tiga orang saling bergantian)
·         Penanggung Jawab ruang tunggu
Tota, Tika, Anggita, Anggi, Riska, Rocky (tiga orang saling bergantian)

3.      Mempertahankan Partisipasi
Kelompok menyediakan waktu bagi peserta untuk memberikan pertanyaan seputar home industry Rea-Choc Medan.

4.      Pengaturan Untuk Kenyamanan Fisik Peserta
Kelompok menyediakan transportasi untuk memberikan kemudahan bagi para peserta dalam menjangkau lokasi home industry Rea-Choc Medan.  Ruangan untuk menunggu dan untuk produksi di home industry Rea-Choc Medan suasanya cukup nyaman dengan adanya kipas angin di ruangan tunggu dan Air Condicioner (AC) di ruangan produksi.

5.      Mengakhiri Kunjungan Lapangan dan Karyawisata
Sebelum meninggalkan lokasi kunjungan lapangan home industry Rea-Choc Medan, kelompok mewakili peserta mata kuliah Andragogi mengucapkan terimakasih kepada pegawai inkubator dan bagian administrasi. Memberikan kesempatan kepada salah  seorang peserta sebagai perwakilan untuk mengucapkan terima kasih kepada kelompok penyelenggara kegiatan kunjungan lapangan.

6.      Tindak Lanjut dan Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan di ruangan kelas pada saat perkuliahan setelah kegiatan kunjungan lapangan ke home industry Rea-Choc Medan selesai.

DAFTAR PUSTAKA
Suprijanto, H. 2007. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Bumi Aksara