Tema : Geng Motor
Aspek : Perkembangan Soial dan
Kepribadian Remaja
Pada awalnya kenakalan remaja
hanyalah merupakan perilaku nakal dari kalangan remaja yang sering dikatakan
bahwa mereka sedang mencari identitas diri. Tetapi saat ini sepertinya kenakalan
remaja tidak lagi bersifat nakal, tidak lagi memperhatikan ciri-ciri
kenakalannya melainkan sudah menjurus pada tindakan-tindakan brutal seperti,
perkelahian antar kelompok, penggunaan narkotika, perampasan/penjambretan,
kebut-kebutan dijalan raya tanpa aturan, penyimpangan seksual, dan sampai pada
tindakan yang menjurus pada tindakan kriminal.
Penyebab utama kenakalan remaja pada
saat adalah kuranganya perhatian dan kasih sayang dari para orang tua mereka,
yang biasanya di sebabkan karna orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan
mereka sehingga banyak orang tua yang mengekspresikan wujud kasih sayang dan
perhatian kepada anak mereka dalam
bentuk materi saja, padahal sebenarnya materi tidak bisa menggantikan kebutuhan
para anak akan kasih sayang dan perhatian dari orang tua mereka.
Pada dasarnya setiap orang
menginginkan pengakuan, perhatian, pujian, dan kasih sayang dari lingkungannya,
khususnya dari orang tua dan keluarga, karena secara alami oarang tua dan
keluarga memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Pada saat pengakuan,
perhatian, pujian, dan kasih sayang tersebut tidak mereka dapatkan di rumah,
maka mereka akan mencarinya di tempat lain. Salah satu tempat yang paling mudah
mereka temukan untuk pengakuan tersebut adalah dilingkuan teman sebaya mereka.
Dan akhirnya kegiatan-kegiatan negatif sering menjadi pilihan anak-anak
tersebut sebagai cara mendapatkan pengakuan ekstensinya.
Saat ini kenakalan remaja yang
sedang hangat di bicarakan baik dari segi faktor penyebab dan cara penanggulangannya
adalah kenakalah remaja Geng Motor. Kelahiran geng Motor ini biasanya di awali
dari kumpulan remaja yang hobi balapan liar dan aksi yang menentang bahaya pada
malam hari di jalan raya. Setelah terbentuk kelompok-kelompok tadi merekapun
kemudian terpancing untuk menunjukkan identitas mereka sebagai komunitas,
mereka ingin tampil beda dan di kenal luas, dan cara yang mereka buat
bermacam-macam seperti,membuat aksi yang sensasional yang mengundang perhatian
lingkungan seperti kebut0kebutan, tawuran antar geng, tindakan kriminal seperti
penjambretan, sampai perlawanan terhadap aparat keamanan.
Faktor
lain yang juga ikut berperan menjadi alasan mengapa remaja saat ini memilih
bergabung dengan geng motor adalah kurangnya sarana atau media bagi mereka
untuk mengaktualisasikan dirinya secara positif. Remaja pada umumnya lebih suka
memacu kendaraan dengan kecapatan tinggi. Namun, ajang- ajang lomba balap yang
legal sangat jarang digelar. Padahal, ajang-ajang seperti ini sangat besar
manfaatnya, selain dapat memotifasi untuk berprestasi, juga sebagai ajang
aktualisasi diri. Karena sarana aktualisasi diri yang positif ini sulit mereka
dapatkan, akhirnya mereka melampiaskan dengan aksi ugal -ugalan di jalan umum
yang berpotensi mencelakakan dirinya dan orang lain.
Dari
penjelasan di atas kami mengkajinya dari aspek perkembangan sosial yang
mengenai identitas vs kekacauan identitas menurut tokoh Erikson, dan menurut
kelompok kami kasus geng motor ini mengacu pada pencarian identitas diri pada
diri remaja, dimana mereka menganggap bahwa dengan adanya geng motor itu akan
memperjelas identitas mereka, dan mereka tidak perduli anggapan masyarakat pada
umumnya yang memandang komunias geng
motor selalu berhubungan dengan hal-hal yang negatif, kriminal, maupun
ugal-ugalan.
Kalau
di jai dari sudut pandang Marcia, kami menyimpulkan ada beberapa latar belakang
mengapa remaja menjadikan komunitas geng motor sebagai identitas mereka, yaitu
:
Ø Identity
Achievement
Mereka tahu akan
konsekuensi menjadi anggota geng motor,dan kemudian mereka meyakini bahwa
keputusan mereka adalah yang terbaik buat mereka.
Ø Foreclosure
Mereka membentuk
komunitas geng motor hanya karna ikut-ikutan agar mereka tampak lebih kuat dan
di kenal di kalangan luas, padahal mereka tidak paham benar akibat/konsekuensi
dari komunitas geng motor yang mereka bentuk tadi baik dari segi negatif maupun
posotifnya.
Ø Moratorium
Mereka tahu dan paham
akan konsekuensi yang mereka akan dapatkan, tetapi mereka hanya mengandalkan
alasan ikut0ikutan untuk mendapatkan tempat yang mereka rasa dapat memberikan
apa yang mereka butuhkan, seperti pengakuan, pujian, maupun kekuatan.
Ø Identity
Diffusion
Mereka ingin memperkuat
identitas diri mereka dengan melebelkan diri mereka sebagai anggota dari sebuah
komunitas geng motor tadi tetapi mereka acuh tak acuh terhadap itu.
Kajian
selanjunya dari hubungan remaja dengan orang tua, keluarga dan teman sebaya,
yang di atas juga sudah sedikit kami singgung, bahwa hubungan-hubungan dengan
orang tua, keluarga, dan teman sebaya tadi sangatlah berpengaruh pada perilaku
yang akan di timbulkan pada anak atau remaja tersebut.
Para
remaja yang memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang tua, keluarga, akan
mulai mencari kenyamanan di luar seperti yang telah di paparkan di atas, mereka
akan cenderung mencari apa yang mereka butuhkan di lingkungan luar, dan
lingkungan yang paling mendukung mereka untuk mendapatkan itu semua adalah
lingkungan teman sebaya. Dalam perkembangan sosial juga jelas bahwa pengaruh
teman sebaya sangat lah kuat terhadap perilaku remaja itu sendiri.
By : Riska Andani Simargolang 12-012
Dika Lestari 12-022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar