Rabu, 03 Juli 2013

MAKALAH MEMORY

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.                   Studi Kasus
Tasya dan Bobby adalah mahasiswa Oxford University. Ketika ujian akhir semester, ada dua mata kuliah yang dilaksanakan dalam hari yang sama. Beberapa jam sebelum ujian, Tasya dan Bobby belajar filsafat selama 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan belajar statistika.
·         Ketika ujian statistika berlangsung, Tasya tidak dapat mengingat dengan jelas materi filsafat yang telah ia pelajari. Tasya lebih mengingat pelajaran statistika yang ia pelajari setelah filsafat yang akan diujikan pada jam berikutnya.
·         Kasus berbeda dialami oleh Bobby. Ketika ujian statistika berlangsung, Bobby justru mengingat  materi filsafat yang baru selesai diujikan.

1.2.                   Latar Belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak terhitung besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi secara baik. Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari memori agar kita dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman.



1.3.                   Rumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam topik ini adalah sebagai berikut.
1.              Apa yang dimaksud dengan memori?
2.              Apa saja teori mengenai memori?
3.              Bagaimana penjelasan memori dalam teori tersebut?
4.              Apa yang dimaksud dengan lupa?
5.              Mengapa kita lupa?
6.              Bagaimana hubungan dasar biologis terhadap memori?
7.              Apa saja aplikasi memori?


1.4.                    Tujuan
1.      Mengerti dan memahami definisi dan teori-teori mengenai memori.
2.      Mengetahui penyebab-penyebab lupa.
3.      Mengerti mengenai pengaruh dasar biologis terhadap memori.
4.      Mengaplikasikan pemahaman mengenai memori terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan Pengantar Teori Memori
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dari waktu ke waktu melalui tiga proses: encoding (membentuk), menyimpan, dan mengambil.
*      Encoding  : Sebuah proses saat informasi masuk ke dalam penyimpanan ingatan.
*      Storing     : Proses menempatkan informasi yang dikodekan ke dalam penyimpanan
mental yang relatif permanen.
*      Retrieving : Proses mendapatkan atau mengingat informasi yang telah ditempatkan ke
 dalam penyimpanan jangka pendek atau jangka panjang.
Tiga Jenis Ingatan
1.      Ingatan sensoris : Proses awal yang menerima dan menyimpan informasi lingkungan
dalam bentuk mentah untuk periode waktu yang singkat.
2.      Ingatan jangka pendek : Proses lain yang dapat menampung sejumlah informasi terbatas
hanya untuk waktu yang singkat 2 sampai 30 detik.
3.      Ingatan jangka panjang : Proses menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama.





Sensory Memory
Iconic Memory : Bentuk memori sensoris yang secara otomatis menyimpan informasi visual selama sekitar seperempat detik atau lebih, informasi segera hilang setelah perhatian dialihkan.
Echoic Memory : Bentuk memori sensorik yang memegang informasi pendengaran selama 1 atau 2 detik.
Psikolog George Sperling (1960) mendemonstrasikan eksistensi dari memori sensori dalam serangkaian penelitian yang cemerlang. Ia secara singkat memperlihatkan kepada orang-orang serangkaian 12 huruf yang disusun dalam pola sebagai berikut:
Ketika dihadapkan pada pola huruf-huruf ini hanya dalam waktu 1/20 detik, kebanyakan orang hanya dapat mengingat empat atau lima huruf dengan benar. Meskipun mereka tahu bahwa mereka telah melihat lebih dari itu, ingatan tentang huruf-huruf tersebut telah menghilang pada saat mereka menyebutkan beberapa huruf pertama. Dengan demikian, mungkin bahwa informasi tersebut telah secara akurat tersimpan dalam ingatan sensori. Namun, pada saat berusaha untuk menyebutkan empat atau lima huruf pertama, ingatan tentang huruf lain menghilang.
Untuk menguji kemungkinan ini, Sperling melakukan sebuah eksperimen di mana sebuah suara tinggi,sedang,ataupun rendah diperdengarkan tepat setelah seseorang melihat pola penuh dari huruf tersebut. Kemudian, mereka diminta untuk menyebutkan kembali huruf-huruf di baris teratas jika suara yang keras dibunyikan. Karena suara tersebut diperdengarkan setelah penampakan huruf, maka seseorang harus bergantung pada ingatan mereka untuk menyebutkan baris yang benar.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa seseorang telah menyimpan pola yang lengkap di dalam ingatan. Mereka secara akurat mengingat huruf-huruf pada baris yang telah diindikasikan oleh suara tersebut terlepas dari apakah huruf tersebut terletak pada bagian atas, tengah atau bawah. Terlepas dari cepatnya informasi tersebut menghilang, informasi dalam ingatan sensori merupakan representasi akurat dari apa yang telah dilihat oleh seseorang.
Dengan secara bertahap memperpanjang waktu antara presentasi pola visual dan nada, Sperling dapat menentukan dengan tingkat akurasi tertentu panjangnya waktu di mana informasi tersimpan di dalam ingatan sensori. Kemampuan untuk mengingat pola dari baris tertentu ketika diperdengarkan suatu nada menurun secara cepat ketika periode antara pemunculan visual dan pembunyian nada meningkat. Penurunan ini berlanjut hingga periode tersebut mencapai sekitar 1 detik dalam durasi, pada titik di mana baris tidak dapat diingat secara akurat sama sekali. Sperling menyimpulkan bahwa keseluruhan gambaran visual disimpan dalam ingatan sensori selama kurang dari satu detik.
Secara keseluruhan, ingatan sensori bekerja seperti kamera yang menyimpan informasi berupa informasi visual, auditori atau jenis sensori lain untuk waktu yang sangat singkat. Namun sebagaimana hasil tangkapan kamera, segera setelah diambil akan rusak dan digantikan dengan hal yang baru. Kecuali informasi dalam kamera tersebut ditransfer ke beberapa tipe memori yang lain, maka informasi tersebut akan hilang.
Short-Term Memory
Short-term memory mempunyai dua karakteristik:
1.      Durasi terbatas
Maintenance rehearsal : mengacu pada perlakuan sengaja mengulangi atau berlatih sehingga informasi bertahan lebih lama dalam ingatan dengan menggunakan latihan.
2.      Kapasitas terbatas
George Miller (1956), orang pertama yang menemukan bahwa memori jangka pendek dapat menyimpan hanya sekitar tujuh item atau bit, plus atau minus dua.  Sangat mudah untuk mengkonfirmasitemuan  Miller dengan tes rentang memori, yang mengukur jumlah angka yang kita dapat ulang kembali dalam urutan yang benar setelah sidang tunggal.
Salah satu alasan utama informasi hilang dari memori jangka pendek adalah gangguan (Estevez & Calvo, 2000). Hasil gangguan ketika informasi baru memasuki memori jangka pendek dan menimpa atau mendorong keluar informasi yang sudah ada.
Meskipun memori jangka pendek memiliki kapasitas dan durasi terbatas, adalah mungkin untuk meningkatkannya dengan baik. misalnya, saya menggunakan demonstrasi kelas di mana saya menjamin bahwa setiap siswa dapat belajar untuk menghafal daftar 23 digit, dalam urutan yang tepat, hanya dalam 25 detik. Ini demonstrasi ingatan yang mengesankan, yang selalu bekerja, dilakukan dengan mengetahui bagaimana menggunakan sesuatu yang disebut chunking.
Chunking                                                            
Chunking menggabungkan item yang terpisah dari informasi ke unit besar, atau potongan, dan kemudian mengingat potongan informasi dari item individu. Seperti pertama kali diusulkan oleh George Miller (1956), chunking adalah alat mengingat yang kuat yang sangat meningkatkan jumlah informasi yang dapat diandalkan dalam memori jangka pendek.
Fungsi Ingatan Jangka Pendek
Ada tiga hal penting untuk diingat tentang ingatan jangka pendek:
1.  Informasi ditransfer ke ingatan jangka pendek,
2.  Setelah waktu yang singkat, suatu informasi akan hilang kecuali berlatih, dan
3. Beberapa informasi pada akhirnya akan ditransfer dari ingatan jangka pendek ke penyimpanan permanen.

*      Attending
Salah satu fungsi ingatan jangka pendek adalah bahwa hal itu memungkinkan kita untuk selektif memperhatikan informasi yang relevan dan mengabaikan segala sesuatu yang lain.
*      Rehearsing (Berlatih)
Fungsi lain dari ingatan jangka pendek adalah bahwa hal itu memungkinkan Anda untuk menyimpan informasi dalam waktu singkat sampai Anda memutuskan apa yang harus dilakukan dengan itu.
jika Anda berlatih informasi dalam memori jangka pendek, Anda meningkatkan kemungkinan menyimpannya.

Long-Term Memory
            Salah satu perbedaan utama dalam ingatan jangka panjang adalah perbedaan memori deklaratif dan memori prosedural. Memori deklaratif adalah ingatan tentang informasi faktual: nama, wajah, tanggal, dan fakta, seperti “sebuah sepeda memiliki dua roda.” Sebaliknya, Memori prosedural (atau memori nondeklaratif) adalah ingatan tentang kebiasaan, seperti bagaimana cara mengendarai sebuah sepeda atau memukul bola pada permainan bisbol. Informasi tentang hal-hal disimpan dalam memori deklaratif; informasi tentang bagaimana cara melakukan sesuatu disimpan dalam memori prosedural (Feldhusen, 2006; Brown & Robertson, 2007; Bauer, 2008).
            Memori deklaratif dapat dipecah menjadi memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah ingatan untuk pengetahuan umum dan fakta-fakta tentang dunia, serta ingatan untuk aturan logika yang digunakan untuk menjelaskan fakta lain. Sebaliknya. Memori episodik adalah ingatan tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu, tempat, atau konteks tertentu. Misalnya, ingatan tentang saat pertama mengendarai sepeda. Memori episodik terkait dengan konteks tertentu. Misalnya, mengingat kapan dan bagaimana kita belajar bahwa 3 x 7 = 21 merupakan memori episodik; fakta itu sendiri (3 x 7 = 21 ) adalah memori semantik.






2.2. Teori Pemrosesan Informasi
Proses Ingatan :

1.      Ingatan sensoris
Semua informasi yang masuk ke dalam ingatan sensoris untuk rentang waktuseperdetik atau kurang dari itu, jika tidak diperhatikan informasi dalam memori sensorik itu akan dilupakan. jika informasi tertentu diperhatikan, seperti kata-kata instruktur, informasi ini secara otomatis ditransfer ke memori jangka pendek.
2.      Ingatan jangka pendek
diperhatikan dengan berlatih informasi, seperti mengambil catatan, informasi akan dikodekan untuk penyimpanan dalam memori jangka panjang.
3.      Ingatan jangka panjang
Informasi yang dikodekan untuk penyimpanan dalam memori jangka panjang akan tetap ada secara relatif permanen. apakah dapat mengingat kata-kata instruktur dari memori jangka panjang tergantung dari bagaimana mereka dikodekan, ini berarti bahwa catatan kelas yang sedikit dapat mengakibatkan encoding sedikit dan ingatan yang buruk pada saat ujian. Rahasia encoding yang besar dan recall besar adalah untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi yang lama.
1. Encoding Ingatan
Encoding adalah sebuah proses saat informasi masuk ke dalam penyimpanan ingatan. Ketika Anda mendengarkan kuliah, menonton film, mendengarkan musik melalui iPod, atau berbincang dengan teman, Anda mengkodekan informasi ke dalam ingatan. Dalam pengalaman sehari-hari, encoding memiliki banyak persamaan dengan pembelajaran.
            Sebagian infromasi masuk ke dalam ingatan nyaris secara otomatis , sedangkan encoding sebagian informasi yang lain mungkin membutuhkan usaha. Persoalan yang menarik adalah seberapa efektif kita memperhatikan informasi, seberapa dalam kita memprosesnya, seberapa menyeluruh kita menjelaskannya dengan detail dan seberapa banyak kita menggunakan imajinasi mental untuk mengkidekannya.

Atensi
            Untuk memulai proses encoding ingatan, kita harus memperhatikan informasi. Atensi memainkan peran penting dalam persepsi. Ingat kembali mengenai atensi selektif yang terjadi ketika kita memfokuskan pada aspek tertentu dari pengalaman dan mengabaikan yang lain. Atensi bersifat selektif karena sumber daya otak terbatas. Meskipun otak kita sangat luar biasa efisien, tetap saja ia tidak bisa memperhatikan semua hal.
            Atensi juga mempengaruhi encoding ingatan. Hal ini terjadi ketika seseorang harus memperhatikan beberapa hal secara bersamaan. Bayangkan pada sebuah malam ketika Anda memikirkan berbagai macam penyelesaian. Tiba-tiba, bintang-bintang dan bulan tidak akan dijadikan pertimbangan. Hal ini telah diteliti oleh para ilmuwan yang meminta para subjek penelitian untuk mengingat sebuah set benda tertentu, seperti daftar kata atau detail cerita.
            Aspek atensi :
·      Reseptor adjustment : penyesuaian alat indra terhadap objek yang menjadi perhatianya.
·      Postural adjustment : penyesuaian sikap tubuh terhadap objek yang menjadi perhatiannya adalah yang menraih perhatianya.
·      Muscle tention : adanya tegangan otot, dalam hal ini berhubungan dengan adanya perhatian, disitulah adanya pemusatan energy.
·      Central nervous adjustment : penyesuaian saraf pusat dalam melakukan perhatian. Hal ini dikarenakan dalam setiap penyesuaian mekanisme saraf pusat yang mengaturnya.
·      Increases clearness : semakin jelas objek yang menjadi perhatian, akan semakin menarik perhatian individu.
Macam macam atensi :
·      Dari segi timbulnya perhatian
1.    Atensi spontan : perhatian yang timbul dengan sendirinya karena spontan
2.    Atensi tidak spontan : perhatian yang timbul dengan sengaja.
·      Dari segi banyak objek yang dicakup
1.    Atensi konsentratif : perhatian yang dilakukan pada individu pada suatu waktu dan hanya dapat memperhatikan sedikit objek
2.    Atensi distributive : perhatian yang dilakukan individu pada suatu waktu dan dapat memperhatikan banyak objek sekaligus. Pada umumnya perhatian distributive sejalan dengan perhatian yang terbagi bagi.
·      Dari segi fluktuasi atensi
1.    Atensi static : perhatiannya tertuju pada suatu objek tertentu
2.    Atensi dinamik : perhatian pada individu, yang pada suatu saat tertentu dapat dengan memudahkan perhatiannya secara lincah dari suatu objek ke objek lain.
Faktor yang mempengaruhi atensi :
·      Eksternal : intensitas dan ukuran, contrast dan novelty, repentition / pengulangan, movement /gerakan.
·      Internal : Motives / needs, preparatory set (kesiapan untuk berespon), interest (menaruh perhatian pada yang diminati)

Tingkat Pemrosesan
            Atensi saja tidak dapat menjelaskan proses encoding. Sebagai contoh, jika anda memperhatikan kata kapal (boat), anda mungkin memprose kata ini pada tiga tingkat yang berbeda. Pada tingkat yang paling dangkal anda mungkin melihat huruf-hurufnya; pada tingkat menengah, anda mungkin memperhatikan karakteristik kata (seperti bahwa kata ini berirama dengan kata jaket (coat)); dan pada tingkat yang paling dalam anda mungkin memikirkan jenis mobil apa yang anda ingin miliki atau kapan terakhir kali anda berjalan-jalan mengendarai mobil.
            Model proses encoding ini diutarakan oleh Fergus Craik dan Robert Lockhart (1972). Konsep tingkat pemrosesan (level of processing) merujuk pada ide bahwa encoding terjadi pada sebuah rangkaian dari dangkal ke dalam, dengan pemrosesan yang lebih dalam menghasilkan ingatan yang lebih baik.
1.    Tingkat dangkal
Fitur fisik atau sensoris dari rangsangan di analisis. Sebagai contoh, kita mendeteksi garis, sudut, dan kontur dari huruf yang di cetak atau di mendeteksi frekuensi bunyi, durasi, dan kekerasan.
2.    Tingkat menengah
Rangsangan dikenali dan diberi label. Sebagai contoh, kita mengenali benda berkaki empat yang menggonggong sebagai anjing.

3.    Tingkat terdalam
Informasi diperoses secara semantik, sesuai dengan maknanya. Pada tingkat paling dalam ini, kita melakukan asosiasi. Kita mungkin mengasosiasikan gonggongan anjing sebagai tanda bahaya atau waktu bermain, seperti main lempar tangkap dengan peliharaan kita. Semakin banyak asosiasi yang kita buat, semakin dalam tingkat pemrosesan (Ragland, et al,2006).
            Sejumlah penilitan telah memperlihatkan bahwa ingatan seseorang akan meningkat ketika mereka melakukan asosiasi terhadap rangsangan dan mengutamakan pemrosesan dalam, dibandingkan dengan hanya memperhatikan aspek fisik rangsangan dan menggunakan pemrosesan dangkal (Howes,2006). Sebagai contoh, peneliti menemukan bahwa jika anda mengkodekan sesuatu yang bermakna mengenai sebuah wajah dan melakukan asosiasi, anda akan lebih mudah mengingatnya (Haris & Kay,1995). Jadi, pelayan yang berusaha mengingat wajah pelanggan dan membayangkan menyantap pesanan yang dipesannya menggunakan pemrosesan dalam. Anda mungkin dapat mengaitkan makna pada wajah seseorang pada kuliah psikologi umum anda dengan mencatat bahwa ia mengingatkan anda pada orang yang pernah anda lihat di tv, dan anda dapat mengasosiasikan wajahnnya dengan kuliah psikologi umum anda.

Elaborasi
            Para psikolog kognitif telah menyadari bahwa seberapa baik encoding ingatan tidak hanya tergantung pada seberapa dalam pemrosesan. Dalam sebuah pemrosesan dalam, semakin luas pemrosesan, semakin baik ingatan (Kellog, 2007). Elaborasi (elaboration) adalah keluasan pemrosesan pada setiap tingkat. Sebagai contoh, dibandingkan dengan hanya mengingat defenisi ingatan, anda akan dapat mempelajari konsep ingatan dengan lebih baik dengan menyebutkan contoh-contoh bagaimana informasi masuk ke pikiran anda, bagaimana informasi ini disimpan, dan bagaimana anda dapat mengambilnya kembali. Memikirkan contoh sebuah konsep adalah cara yang baik untuk memahaminya. Referensi diri juga merupakan cara lebih efektif untuk mengelaborasi informasi. Sebagai contoh, jika kata menang ada pada daftar kata yang harus di ingat, anda dapat memikirkan kapan anda terakhir kali memenangkan lomba sepeda, atau ketika ada kata masak anda mengingat kapan anda memasak makan malam anda terakhir kali, secara umum elaborasi dalam-pemrosesan elaboratif mengenai informasi yang bermakna-adalah cara yang sempurna untuk mengingat.
            Salah satu alasan mengapa elaborasi menghasilkan ingatan yang baik adalah karena hal ini menambahkan kekhasan (distinctiveness) pada “kode ingatan” (ellis, 1987). Dengan mengelaborasi sebuah pengalaman, kita menciptakan representasi yang sangat unki mengenai hal ini dalam ingatan. Jika kita berusaha mengingat dan mencari informasi tertentu, semakin khas pengalaman tersebut, semakin mudah kita menemukannya pada gudang mental ingatan kita. untuk mengingat sebuah informasi seperti nama, pengalaman, atau fakta mengenai geografi, anda harus mencari kode yang berisi informasi ini di antara sekumpulan kode yang ada dalam ingatan jangka panjang.
            Proses pencarian akan lebih mudah jika kode ingatan bersifat unik (Hunt & Kelly,1996). Situasi ini hampir mirip dengan mencari teman anda di bandara yang ramai. Jika teman anda memiliki tinggi 180 cm dan berambut merah, anda akan lebih mudah menemukannya dibandingkan dengan teman yang memiliki tinggi 165 cm dan berambut coklat. Demikian juga dengan kode ingatan yang sangat khas akan lebih mudah dibedakan. Hal yang lebih penting adalah, meskipun nilai kekhasan ini terlihat sangat jelas pada proses retrieval kembali, pembentukan ingatan khas terjadi pada proses encoding. Jadi, ketika encoding menjadi lebih elaboratif, semakin banyak informasi yang disimpan. Semakin banyak informasi yang disimpan, semakin mungkin bahwa kode yang disimpan lebih khas sehingga lebih mudah dibedakan dari kode ingatan yang lain. Sebagai contoh, jika anda bertemu dengan orang yang anda harap bisa menjadi teman anda di masa yang akan datang, anda akan melakukan tugas yang lebih baik dalam mengingat namanya ketika pada awal anda mengkodekan banyak informasi mengenai dirinya seperti penampilannya, pekerjaan, dan sesuatu yang ia katakan. Anda akan lebih mungkin mengingatnya di bandingkan orang hanya mengkodekannya sebagai “pirang”.

2.Penyimpanan Ingatan (Storing)
Berlatih informasi tidak hanya menyatakan informasi dalam ingatan jangka pendek, tetapi juga membantu untuk menyimpan atau mengkodekan informasi dalam ingatan jangka panjang.

3. Pengambilan Ingatan Kembali (Retrieval)
            Pengambilan kembali (retrieval) ingatan terjadi ketika informasi yang disimpan pada ingatan dikeluarkan dari penyimpanan. anda mungkin berpikir bahwa ingatan jangka panjang seperti sebuah perpustakaan. Anda mengambil informasi dengan cara yang sama anda mencari dan meminjam buku di perpustakaan yang sebenarnya. Untuk mengambil sesuatu dari bank data mental anda, anda mencari tempat penyimpanan ingatan anda untuk menemukan informasi yang relevan.
            Sebelum kita melihat bagaimana ketika retrieval kembali gagal, mari kita melihat beberapa konsep dasar dan variabel yang telah diketahui dapat mempengaruhi kemungkinan informasi dikodekan dengan akurat disimpan dan akhirnya dapat diambil kembali. Seperti yang akan kita lihat, retrieval kembali sangat tergantung pada situasi bagaimana ingatan tersebut dikodekan dan bagaimana ingatan tersebut disimpan.

Serial Position Effect
            Serial position Effect adalah kecende            rungan mengingat hal-hal yang ada pada bagian awal dan bagian akhir dari sebuah daftar dengan sangat baik, dibandingkan dengan yang berada dibagian tengah. Jika anda merupakan penggemar acara realitas di TV, anda mungkin akan menyadari anda sepertinya selalu mengingat orang-orang yang pertama kali di eliminasi dan beberapa peserta yang bertahan sampai akhir. Sedangkan orang-orang yang tereliminasi di bagian pertengahan akan tampak kabur. Efek primacy adalah istilah untuk mengingat dengan lebih baik hal-hal yang berada di bagian awal sebuah daftar. Ditambah dengan kecenderungan sulit mengingat bagian tengah daftar, pola ini menjadi sebuah serial position effect (pengaruh letak bersambung).

Isyarat Retrieval dan Tugas Retrieval
            Dua faktor lain yang terlibat dalam proses rerieval adalah :
1.    Sifat dasar dari isyarat yang dapat memicu ingatan anda
2.    Tugas retrieval yang anda tetapkan untuk diri anda sendiri.
Jika isyarat yang efektif dari apa yang anda ingin ingat tidak tersedia, anda perlu untuk membuatnya- proses yang terjadi di ingatan kerja. Sebagai contoh, jika anda buntu dalam mengingat nama teman baru anda, anda mungkin mencari semua abjad menghasilkan nama yang dimulai dengan setiap huruf. Jika anda berhasil menemukan nama yang tepat, anda mungkin akan mengenalinya.
Kita dapat belajar menghasilkan isyarat retrieval. Satu strategi terbaik adalah dengan menggunakan subkategori sebagai isyarat retrieval. Sebagai contoh, tuliskan nama teman sekelas anda sebanyak mungkin dari SMP atau SMA, seingat anda. Ketika anda sudah kehabisan nama, pikirkan aktivitas yang anda lakukan selama masa sekolah itu, seperti pelajaran matematika, OSIS, waktu makan siang, pramuka, atau yang lainnya.
            Mengingat kembali dan mengenali kehadiran atai ketiadaan isyarat yang baik dan tugas retrieval adalah faktor yang penting dalam pembedaan ingatan: mengingat kembali dan mengenal. Mengingat kembali (recall) adalah tugas ingatan ketika individu harus mengambil kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya, seperti ketika ada ujian esai. Mengenali (recognition) adalah tugas ingatan ketika individu hanya harus mengidentifikasi (mengenali) hal-hal yang sudah dipelajari, seperti dalam ujian pilihan ganda.
            Kekhususan encoding salah satu pertimbangan dalam memahami retrieval adalah prinsip kekhususan encoding (encoding specifccity principle), yang menyatakan bahwa informasi yang ada pada waktu encoding cenderung merupakan isyarat retrieval yang efektif. Sebagai contoh, anda tahu dosen anda di kelas-anda selalu melihatnya di kelas. Namun, bertemu dengan mereka di situasi yang tidak diharapkan (misalnya di rumah makan atau di dokter) atau dengan baju yang lebih santai, anda mungkin menemukan bahwa anda lupa nama dosen tersebut.



2.3. Lupa dan Sebab Terjadinya
            Menurut Plotnik, lupa merupakan ketidakmampuan untuk memperoleh, memanggil, atau mengenali kembali informasi yang telah tersimpan atau masih tersimpan dalam long-term memory.
Herman Ebbinghaus (1850-1990) adalah orang pertama yang melakukan penelitian tentang lupa. Dalam penelitiannya Ebbinghaus ingin membuktikan bahwa proses mental yang lebih tinggi tidak sembunyi dari pandangan namun dapat diteliti dengan menggunakna eksperimen.
Dalam eksperimennya Ebbinghaus menggunakan objek yang netral, yaitu kombinasi huruf-huruf yang membentuk kata tanpa arti, misalnya yax, jec, dac, dsb. Sederetan kata-kata tak berarti tersebut diberikan kepadasejumlah orang termasuk dirinya sendiri untuk dibaca berulang-ulang dan diingat-ingat. Setelah itu, kata-kata tersebut akan diambil dan orang-orang tersebut haru smenyebutkan kembali sebanyak mungkin kata-kata tersebut. Banyaknya kata yang ada dalam daftar tersebut yang dapat disebutkan kembali merupakan skor untuk mengukur daya ingat seseorang. Dari eksperimen ini Ebbinghaus membuat kurva ingatan yang dikenal dengan nama “ Kurva Retensi dari Ebbinghaus”
Nampak dari kurva tersebut bahwa apa yang sudah dipelajari akan dilupakan. Mula-mula banyak sekali yang dilupakan, sehingga kurvanya menurun, tetapi semakin lama kemerosotannya berkurang, sehingga pada suatu waktu tertentu tercapai jumlah kata-kata yang diingat terus untuk waktu yang lama.
Hukum dari Ebbinghaus :
perbandingan antara hal-hal hal-hal yang dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal-hal tersebut sebanding.
Sehingga makin banyak hal yang harus dipelajari maka makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya.
Dengan begitu Ebbinghaus berpendirian bahwa proses mengingat dan proses lupa terjadi secara otomatis ( dengan sendirinya) dan mekanistik Kurva retensi merupakan ukuran banyaknya informasi yang telah dipelajari sebelumya yang dapat diingat kembali suatu saat.
Namun peneliti lain menunjukkan bahwa proses lupa tidak terjadi seekstensif yang dikemukakan Ebbinghaus. Ada empat teori yang membahas tentang lupa, yaitu decay theory, interference theory, reconstruction theory, dan theory of motivated forgetting.
1.      Decay Theory (Teori Kemerosotan)
Teori Kemerosotan ini menyatakan bahwa lupa terjadi karena berlalunya waktu. Teori ini menyatakan bahwa ketika sesuatu yang baru dipelajari, ada zat saraf kimia yang membentuk ‘jejak’, tetapi seiring dengan berlalunya waktu, ‘jejak’ ini cenderung menghilang.
Ingatan sering mengabur seiring berjalannya waktu, tetapi teori kemerosotan saja tidak bisa menjelaskan proses terjadinya lupa. Sebagai contoh, dalam kondisi retrieval yang tepat, ingatan yang sepertinya sudah terlupakan dapat diambil kembali.
Contoh : Mahasiswa yang belajar hanya pada malam kuis,ia akan mengalami kelupaan jikalau bahan-bahan kuis tersebut tidak di baca kembali pada semester-semester berikutnya.

2.      Interference Theory (Teori Gangguan)
Teori ini menyatakan bahwa gangguan merupakan salah satu sebab terjadinya lupa. Teori ini menyatakan bahwa lupa bukan disebabkan hilangnya ingatan dari penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat mengingat.
Ada dua macam gangguan, yaitu :
·         Gangguan Proaktif
Terjadi ketika materi yang telah dipelajari lebih dahulu mempengaruhi proses mengingat materi yang dipelajari kemudian.
Contoh : Anda pertama kali belajar materi dalam kuliah psikologi kemudian mengikuti kuliah sosiologi untuk mempelajari materi yang sama tetapi berbeda, dengan demikian memori Anda dari bahan sosiologi terganggu karena masih mengingat materi psikologi.
·         Gangguan Retroaktif
Terjadi ketika bahan yang dipelajari sesudahnya mengganggu retrieval informasi yang dipelajari sebelumnya.
Contoh : pemain ski yang baik memiliki kesulitan setelah belajar snowboard. Teknik untuk snowboarding dapat mengganggu teknik ski.  Hal ini menyebabkan pemain ski mengalami kesulitan mengingat keterampilan sebelumnya.
3.      Reconstruction (Schema) Theory
Teori ini menyatakan bahwa informasi yang ada dalam memori berubah ketika kita berusaha untuk mengingatnya kembali. Informasi yang disimpan pada LTM terkadang berubah seiring waktu dan menjadi lebih mengarah kepada kepercayaan, pengetahuan, dan harapan kita. 
Ide skema ini awalnya diciptakan oleh Sir Frederick Bartlett di Cambridge University pada tahun 1930an. Bartlett (1932) tertarik pada bagaimana ekspektasi-ekspektasi memainkan aturan kritis bagi manusia untuk mengingat dan mengetahui kejadian-kejadian harian. Melalui schemata, pengetahuan lama akan menghasilkan informasi yang baru.
Sebagai contoh, ketika itu salah satu partisipan Bartlett membaca frase “sesuatu yang berwarna hitam keluar dari mulutnya” dan kemudian yang lain merepresentasikan “mulutnya berbusa”. Ringkasnya, teori schema secara akurat memprediksi bahwa orang tidak selalu menyimpan dan mengambi data seperti komputer mengambil data. Pikiran juga dapat mendistorsi kejadian saat ia menyandikan dan  menyimpan kesan dari realitas.

4.      The Theory of Motivated Forgetting
Teori ini menyatakan bahwa kita melupakan hal-hal yang tidak mengenakkan. Lupa didasari oleh informasi yang ingin dilupakan.
            Repression
            Menurut Freud, represi merupakan proses mental yang menyimpan kejadian emosional atau kejadian yang tidak mengenakkan di alam bawah sadar sehingga ingatan tersebut tidak dapat muncul kembali, namun suatu hal dapat menyebabkan ingatan itu muncul kembali.
            Contoh : seorang wanita melaporkan ayahnya setelah ia mengingat bahwa ayahnya telah membunuh temannya 27 tahun yang lalu.

Metode Mnemonic
Mnemonic adalah bantuan ingatan visual dan atau verbal. Ada tiga jenis metode mnemonic, yaitu :
·         Metode loci adalah metode mengingat yang menciptakan hubungan visual antara tempat yang dingat dengan suatu hal yang akan diingat.
Contoh :  kita ingin menghafal daftar belanjaan kita sebelum pergi  ke supermarket. Maka kita bisa mengingat-ingat barang-barang yang ingin kita beli sembari membayangkan perjalanan mental pergi dari tempat tidur menuju dapur di dalam benak kita. Sebagai contohnya di dalam daftar belanja kita urutan yang pertama adalah telur, dan kita bayangkan saja telur itu ada di atas ranjang.
Selanjutnya, di dalam contoh tersebut barang untuk dibelanjakan yang kedua adalah roti. Maka, kita bisa bayangkan roti tersebut ada di depan pintu di dalam imajinasi kita. Dan begitu seterusnya untuk setiap benda belanjaan yang ingin kita ingat-ingat, diletakkan di beberapa lokasi secara berurutan sepanjang perjalanan sesuai rute khayalan kita dari kamar menuju dapur.
Sehingga, sesampainya kita di supermarket, kita bisa menggali memori kita untuk mengingat-ingat daftar belanjaan dengan metode loci ini. Kita pikirkan rute perjalanan dari ruang tidur menuju dapur dan melihat secara mental; barang-barang belanjaan yang kita ingin ingat-ingat. Dalam bayangan pikiran tersebut, kita akan mengingat telur yang di atas kasur, roti yang di depan pintu, dan seterusnya sampai ke titik lokasi atau tempat terakhir di dapur khayalan kita.
·         Metode kata kunci adalah metode mengingat dengan melekatkan imajinasi yang nyata pada kata-kata yang penting.
Contoh : Keysa ingin mengingat bahwa sistem limbik terdiri atas dua daerah utama, yaitu amigdala dan hipokampus. Kemudian ia membayangkan dua kaki sistem limbik yang terdiri atas satu amigdala dan satu hipokampus.
·         Metode peg adalah metode mengingat dengan mengasosiasikan ejaan sajak dengan memori yang ingin diingat.
Contoh : Arnold ingin mengingat bahan-bahan untuk membuat kue yang terdiri dari tepung, gula, dan telur. Kemudian ia mengasosiasikan one = bun, two = shoe, three = tree. Selanjutnya ia menggabungkan tepung dengan bun (sanggul) menjadi sekantung tepung jatuh di sanggul orangtua di pasar, dll.
·         Metode akronim adalah membuat akronim dengan menciptakan kata dari huruf awal atau suku kata benda yang akan diingat.
Contoh : akronim untuk mengingat spektrum warna cahaya : mejikuhibiniu (merah ; jingga ; kuning; hijau; biru; nila; ungu).

Human Diversity : Cultural Circumstances and Memory Skills
Apakah budaya berpengaruh terhadap kemampuan intelektual dasar manusia, seperti memori? Beberapa psikolog percaya bahwa keadaan budaya berdampak besar terhadap aspek intelegensi.
Judith Kearins (1986) mengajukan hipotesis bahwa orang Aborigin mempunyai kemampuan memori visual yang lebih baik mengenai objek dibanding orang kulit putih Australia. Kearins berasumsi bahwa kemampuan memori visual yang baik mendukung kehidupan suku Aborigin terhadap tantangan lingkungan, dll.
Dalam eksperimentnya,  Kearins memberikan waktu 30 detik kepada remaja Aborigin dan remaja kulit putih Australia untuk mengingat lokasi benda di suatu tempat berbentuk persegi panjang. Kemudian Kearins mengubah posisi benda dan meminta remaja itu untuk meletakkan benda di posisi awal. Hasilnya, remaja Aborigin lebih bisa menempatkan benda di posisi semula.
Suku Aborigin mengingat informasi dengan menggunakan visual retrieval cues. Sedangkan orang yang tinggal di daerah perkotaan bertahan dengan kemampuan membaca, menulis, dll, yang disebut dengan verbal retrieval cues.
Research Focus : False Memories
False memory adalah mengingat kejadian yang tidak pernah terjadi atau kejadian yang terjadi namun berbeda dengan kejadian sebenarnya.
Contoh : pada tahun 1996 seorang wanita menuduh Dr. Donald Thompson (seorang psikolog terkenal) telah memperkosa dia. Kenyatannya, wanita ini diperkosa oleh orang yang tidak dikenal sesaat setelah menonton tayangan televisi yang mempertunjukkan dokter Donald melakukan wawancara.


2.4.        DASAR BIOLOGIS MEMORI
Pengetahuan akan memori telah banyak dipelajari  bebrapa tahun belakangan mengenai penyimpanan dan penarikan informasi tidak hanya membuat kita mengerti pentingnya peran otak, tetapi  juga membantu kita untuk lebih memahami memori.
Teori Sipnatik memori : Pencarian Engram
Beberapa perubahan fisik berlangsung di dalam sistem saraf ketika kita mempelajari sesuatu yang baru (Baddeley, 1998; McGaugh, 1983).
Seorang peneliti memori awal, Karl Lashley menyebutkan bahwa sesuatu yang tersisa setelah belajar engram  merupakan dasar biologis dari memori. Belajar engram :  istilah bagi sebagian jejak memori  di dalam otak. Pencarian untuk engram ini terbukti menjadi teka-teki paling membingungkan buat para ilmuwan dan psikolog yang tertarik untuk  mempelajari memori dalam menentukan dasar ilmiah saraf tentang pembentukan memori.
Menurut  peneliti asal Kanada, Donal Hebb (1949) synaptic facilitation  adalah dasar biologis dari belajar dan mengingat. Synaptic facilitation merupakan proses aktivitas saraf yang menyebabkan perubahan struktural  dalam sinapsis yang memfasilitasi  pembelajaran  dan memori. Contohnya adalah pengalaman unik kita yang menyebabkan berubahnya  struktur sipnatik.
Eric Kandel peraih hadiah nobel dalam bidang kedokteran dan fisiologi untuk penelitiannya mengenai peran  perubahan dalam sinaptik saraf di dalam memori . Penelitian ini dilakukan melalui  percobaan pintarnya pada siput laut (aplysia ) dan dukung kuat dengan teori Hebb.  Siput laut dipilih untuk penelitian memori sebagai CR classical karena memiliki komposisi sistem saraf yang sederhana dan neuron yang sangat lebar sehingga memudahkan penelitian.
Cara penelitan  menggunakan kondisi klasikal :
Siput + disentuh (CS)
à tidak menarik insang dan menyedot air
Siput laut + sentuhan (CS) + sengatan listrik ringan (UCS) à  menarik insang dan menyedot air (UCR)
Siput + sentuhan (CS)  à menarik insang dan menyedot air (CR).
Perubahan pada sinapsis ini disebabkan oleh pengkondisian klasik yang di pelajari dengan mengukur hubungan saraf yang terlibat dalam penarikan insang dan penyedotan. Pada  penemuan ini, obat-obat  yang mengganggu sintesis protein menghambat pembentukan memori melalui pengkondisian klasik dalam siput laut.Jelas bahwa  Hebb benar .Setidaknya untuk beberapa bentuk sederhana dari memori dimana respon belajar adalah "diingat" pada sinapsis.                                                                                                          
Bukti lain yang mengungkapkan bahwa senyawa kimia adalah dasar awal penyebab rapuhnya memori. Proses konsolidasi adalah penguatan secara bertahap pada perubahan kimia di dalam sinapsis yang diikuti dengan penalaman belajar.
Tahapan Memori dan Otak
Hasil penelitian tentang peran otak dalam memori mengungkapkan dua perbedaan antara STM dan LTM :
1) Perbedaan peran otak pada perubahan sinaps  yang mengatakan bahwa perubahan sinaps terlibat dalam long term memory (LTM) dan short term memory(STM).
2) Perbedaan dalam struktur otak yang terlibat dalam short term memory(STM) and long term memories (LTM) .
Tahap-tahap memori dan otak :
1.      Thalamus : Informasi visual pertama kali diarahkan melalui hipotalamus menuju daerah visual korteks cerebral.
2.      Informasi kemudian disampaiakan ke lobus frontal dan parietal tempat terjadinya STM.
3.      Informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang ini kemudian diadakan dalam hippocampus selama beberapa minggu atau bulan dan kemudian dipindahkan ke daerah korteks serebral untuk pemrosesan penyimpanan jangka panjang.
4.      Ketika kita memanggil kembali dari LTM, memori akan berotasi kembali ke lubus frontal dan parietal ditempat terjadinya memori jangka pendek (working memory).

Contohnya tentang hadiah terindah dari orangtua pada saat ulangtahun ke 17. Dimana pada waktu itu saya lupa bahwa besok merupakan hari special saya sehingga saya tak menanti-nantikan sesuatu yang spesial juga pada waktu itu. Saya tidur seperti biasa kira-kira pukul 22.30. Ketika pukul 24.00 lewat sedikit, saya dibangunkan oleh nanyian Happy birthday dari orangtua dan yang paling mengagetkan, teman-teman saya juga ada di kamar saya ikut menyanyikan nanyian selamat ulangtahun buat saya.
Sampai sekarang, saya masih mengingat momen itu dimana saya terbangun dan melihat orangtua beserta teman-teman saya  (rangsangan visual dari mata di transfer ke thalamus yang merupakan daerah visual dari korteks occipital). Aktifitas saraf secara singkat mengadakan jejak yang disebut dengan register sensorik. Ketika saya menutup mata, saya mampu mengingat register sensorik dan bisa disimpan oleh memori akti di dalam STM untuk sementara waktu di lobus fontal dan parietal dari korteks serebral. Semua harus telah disimpan sementara dan diproses di hippocampus kemudian ditransfer ke lobus oksipital korteks serebral.
Seperti yang saya ingat dan berpikir tentang memori ini sekarang, lobus frontal saya memainkan peran kunci. Dengan demikian, tampak bahwa tiga tahap memori melibatkan berbagai struktur otak yang berbeda sebagai informasi disimpan dan diambil. Struktur otak bekerja dalam koordinasi yang erat  sebagai informasi yang masuk ke dalam memori dan seperti yang diambil dari memori.
Gangguan pada Memori : Amnesia
Gangguan utama pada memori yang menarik perhatian kita karena merupakan suatu kondisi yang penting dan yang memberitahu kita tentang dasar bilogis memori :
·         Retrograde Amnesia merupakan gangguan karakteristik memori karena ketidakmampuan mengambil ingatan lama jangka panjang atau hilangnya ingatan terhadap peristiwa yang terjadi, sebelum insiden itu tejadi. Seperti halnya yang dialami oleh Lady Diana pada waktu kecelakaan mobil.Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi karena hanya ada satu orang yang selamat dari kecelakaan itu namun menderita geger otak sehingga tak bisa mengingat apa yang terjadi di menit sebelum kecelakaan. Pada amnesia retrograde, biasanya ada gangguan sedikit pada STM dan induvidual dapat menciptakan memori baru jangka panjang selama periode setelah amnesia.
Banyak penelitian percaya bahwa retrograde amnesia terjadi karena adanya penghinaan terhadap otak seperti kejang, pukulan pada kepala dan peristiwa yang sangat mencekam atau menegangkan.

·         Anterograde Amnesia adalah gangguan memori akibat ketidakmampuan menyimpan dan mengambil informasi baru di LTM.   Jadi amnesia anterograde ini mengacu pada hilangnya memori untuk peristiwa setelah insiden. Biasanya kasus seperti ini disebut sebagai amnesia murni sehingga seseorang tidak dapat menyimpan informasi baru dalam memori jangka pendek mereka.
Studi kasus pada anterograde amnesia :
H.M yang menderita kejang epilepsi pada umur 10 tahun namun pada saat  berusia 27 tahun, kejang ini semakin akut walaupun telah diberi obat anti kejang. Dokter menyarankan H.M untuk menjalankan operasi otak. Hasil dari operasi ini adalah secara dramatis menurunkan tingkat kejang namun merusak beberapa struktur penting di otak sehingga H.M dapat mengingat dengan normal kejadian sebelum operasi tapi dia punya defisit memori parah untuk peristiwa yang terjadi setelah operasi.
Memori jangka pendeknya normal, tapi ia benar-benar tidak mampu mentransfer informasi baru ke dalam memori jangka panjang nya. Dia juga  mampu mengingat orang-orang yang sudah dikenal lama namun tidak pernah mampu menyimpan informasi tentang orang-orang baru yang ditemuinya dan menganggap mereka adalah orang asing baginya.
Struktur biologis kunci yang rusak dalam operasi HM dan sering rusak dalam amnesia anterograde, adalah hippocampus. Hippocampus merupakan bagian k yang memainkan peran dalam gairah emosional dan memori jangka panjang. Dan hippocampus juga merupakan struktur otak untuk mengatur transfer memori dari STM ke LTM. Kasus HM juga menunjukkan bahwa hippocampus memainkan peran penting dalam memori episodik, tapi tidak memori prosedural.

Baik amnesia anterograde dan retrograde yang dialami oleh individu dengan sindrom Korsakoff. Sindrom Korsakoff merupakan hasil dari kekurangan (vitamin Bl) tiamin setelah bertahun-tahun dari penyalahgunaan alkohol. Alcoholics sering memiliki pola makan yang buruk karena mereka mendapatkan kalori yang cukup dari asupan alkohol mereka, sehingga asupan vitamin dari makanan mereka sangat rendah. Selain masalah mengambil beberapa vitamin dalam alkohol juga mengganggu penyerapan tiamin dalam usus.Sering sekali Korsakoffs sindrom ini juga bisa terjadi akibat infus glukosa yang diberikan kepada orang yang menderita gizi buruk.
Banyak pasien pergi melalui fase akut, yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke, di mana mereka menderita gangguan gerak dan fungsi emosional dan kognitif. Pada fase kronis yang mengikuti gejala utama adalah amnesia, terutama anterograde tetapi juga retrograde.
Kerusakan otak pada sindrom Korsakoff tampaknya meluas dengan hilangnya sel saraf yang sering terjadi di beberapa daerah di otak termasuk thalamus, otak kecil, korteks serebral dan lobus frontal.
























BAB III
PENUTUP

3.1.                    Kesimpulan
·         Memori adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dari waktu ke waktu melalui tiga proses: encoding (membentuk), menyimpan, dan mengambil.
·         Ada tiga jenis ingatan, yaitu :
-          Ingatan sensoris : Proses awal yang menerima dan menyimpan informasi lingkungan dalam bentuk mentah untuk periode waktu yang singkat.
-          Ingatan jangka pendek (short term memory) : Proses lain yang dapat menampung sejumlah informasi terbatas hanya untuk waktu yang singkat 2 sampai 30 detik.
-          Ingatan jangka panjang (long term memory) : Proses menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama.
·         Lupa merupakan ketidakmampuan untuk memperoleh, memanggil, atau mengenali kembali informasi yang telah tersimpan atau masih tersimpan dalam long-term memory.
·         Hukum dari Ebbinghaus : perbandingan antara hal-hal hal-hal yang dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal-hal tersebut sebanding.
·         Ada empat teori yang membahas tentang lupa, yaitu decay theory, interference theory, reconstruction theory, dan theory of motivated forgetting.
·         Synaptic facilitation merupakan proses aktivitas saraf yang menyebabkan perubahan struktural  dalam sinapsis yang memfasilitasi  pembelajaran  dan memori.
·         Retrograde Amnesia merupakan gangguan karakteristik memori karena ketidakmampuan mengambil ingatan lama jangka panjang atau hilangnya ingatan terhadap peristiwa yang terjadi, sebelum insiden itu tejadi.
·         Anterograde Amnesia adalah gangguan memori akibat ketidakmampuan menyimpan dan mengambil informasi baru di LTM.

DAFTAR PUSTAKA

Lahey, Benjamin B. 2005. Psychology An Introduction 9th edition. New York : McGraw-Hill Book Company
Plotnik, Rod. 2005. Introduction to Psychology 7 ed. New York : Thomson wadswoth
Feldman, Robert, S. 2012.  Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika
Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan edisi kedua. Jakarta : Kencana

5 komentar:

  1. sangat bermanfaat artikelnya thanks yaaaa

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. thanks for your support mbak nurul dan mbak nisaa...:)
    semoga bermanfaat,,,

    :)

    BalasHapus
  4. bagus.. trimakasih buanyak yo mba, :D

    BalasHapus