Rabu, 03 Juli 2013

Persepsi Dan Sensasi



Sensasi dan Persepsi
Makalah Psikologi Umum 1

OLEH

Nurilan Nova Harahap (121301004)
Natassa Febrini (121301080)
 Kurnia Bobby Safarov (121301054)
Riska  Andani Simargolang (121301012)


Universitas Sumatera Utara
Fakultas Psikologi
2012



KATA PENGANTAR

      Alhamdulillahi Robbil alamin, kami ucapkan sebagai rasa syukur atas terselesaikannya makalah ini sebagai salah satu Tugas untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh nilai tugas dalam mata kuliah Psikologi Umum 1 Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
     Adapun judul yang akan kami bahas dalam makalah kami adalah “ Sensasi dan Persepsi “.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing.
 Yang terhormat :

1. Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, Psi,

2. Ibu Dina Nazriani, M.Psi

3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan 
    Makalah ini.

Demikianlah makalah yg kami susun bersama kelompok. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran pembaca yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.




                                                                   Medan, 24 oktober 2012
                                                                                  Penulis


  

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Penulisan


Sensasi adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadi informasi.
pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera termasuk kedalam sensasi. Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal individu meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian nilai terhadap objek tersebut termasuk kedalam persepsi. Sejumlah informasi dari luar mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan. Mekanisme penginderaan manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi. Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Tetapi didalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau sensas peneriamaan stimulus lewat inderasedangkan persepsi yaitu menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak.
Kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi dan memsesasikan sesuatu stimulus, hasil persepsi dan sensasi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu lain.karena persepsi dan sensasi bersifat individual.contohnya pada perbeadaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio. Yang lebih jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling berhubungan satu sama lain.





B.  Perumusan Masalah

1.      Apakah pengertian dari sensasi dan persepsi ?
2.      Apa sajakah Macam-macam dari sensasi dan persepsi ?
3.      Bagaimana proses terjadinya sensasi dan persepsi ?
4.      Apa sajakah Perpedaan dari sensasi dan persepsi ?
5.      Bagaimana aplikasi sensasi dan persepsi ?  

C.Tujuan Penulisan
1.1   Tujuan umum
Mengetahui secara global tentang sensasi dan persepsi.
1.2 Tujuan khusus
-       Menjelaskan pengertian sensasi dan transduksi
-       Mendefinsikan apa yang dimaksud dengan organ sensoris, reseptor sensoris dan stimulus untuk setiap sensasi.
-       Membedakan dan membandingkan absolute threshold and the difference threshold
-       Menjelaskan pengertian psikofisik dan hukum Weber dan adaptasi sensorik.
-       Menjelaskan terjadinya proses penglihatan warna.
-       Menjelaskan peran sel kerucut dan sel batang dalam adaptasi gelap dan terang.
-       Membandingkan perbedaan teori kromatik dan teori proses opponent dan memberikan contohnya untuk masing-masing teori.
-       Menjelaskan proses terjadinya pendengaran.
-       Menjelaskan terjadinya proses penginderaan kinestesi, perabaan dan pengecapan.
-       Membedakan persepsi dengan sensasi.
-       Menyebutkan dan menjelaskan lima prinsip Gestal dalam perceptual organization.
-       Menjelaskan empat macam konstansi persepsi
-       Mengidentifikasi isyarat monokuler dan binokuler
-       Menjelaskan pengertian ilusi
-       Menjelaskan terjadinya ilusi visual
-       Menyebutkan jenis-jenis ilusi dan memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C.   Metode Penulisan

Jenis penulisan
Penulisan makalah psikologi ini menggunakan jenis penulisan deskriptif yaitu menggunakan jenis penulisan menjabarkan suatu proses terbentunya argumentasi yang berupa persepsi maupun sensasi. Dan makalah psIkologi ini menggunakan metode pendekatan deskriptif dengan kajian literatur yaitu pengambilan datanya dari sumber internet maupun buku tanpa menggunakan penelitian.

     Fokus penulisan
Penulisan makalah psikologi ini berfokus pada hal-hal yang berupa sensasi dan persepsi yang terbentuk secara spontan pada manusia, melalui makalah ini saya menyajikan proses terbentuknya sensasi dan presepsi,. Dan aplikasi didalam kehidipan secara realitanya.

Sumber data
Penulis menggunakan metode literatur dengan mengembangkan data-data dari berbagai sumber yang ada, selanjutnya dikemas menjadi satu serta makalah psikologi ini menggunakan sumber data yang di dapatkan dari berbagai buku dan pendapat dari tokoh-tokoh yang ada.

Tekhnik pengumpulan data
Setelah mendapatkan berbagai metode dan informasi dari berbagai sumber yang ada, mulai dari buku dan internet. Penulis mencoba untuk menggabungkan data yang ada dan dikelompokkan kedalam berbagai aspek sosil maupun keperawatan.



Analisa data
Penulis menggunakan analisa melalui interferensi dari buku maupun dari internet. Dari semua itu penulis mencoba menyimpulkan dari berbagai pertanyaan atau masalah yang ada selama ini tentang bagaimana terbentuk dan prosesnya senssai dan persepsi.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Sensasi

Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat.sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan spontan.

Benyamin B. Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Apa pun definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas  ( Lefrancois, 1974, dalam rahmat, 1994 ).    







B.  KONSEP DASAR SENSASI

Sensasi memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli, Tranduksi, dan Ambang.
-       Stimuli (rangsang) merupakan setiap aspek dari dunia luar yang secara langsung berpengaruh pada prilaku/kesadaran manusia. Syarat stimuli agar dapat direspons atau dipersepsi dan disadari oleh individu yang menjadi sasarannya adalah stimuli harus cukup kekuatannya. Dengan demikian stimulus atau perangsang tersebuat dapat diamati atau direspon oleh alat indera.
-       Tranduksi (tranduction) merupakan proses perubahan suatu bentuk energi ke dalam bentuk energi yang lain. Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika rangsangan ini sampai ke otak, Informasi bergerak ke bagian yang berhubungan pada korteks serebrum.
-       Ambang adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi. Ambang terbagi 2 yaitu :

1.    Absolute threshold (ambang batas absolute)

Ambang batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus. Setiap sistem sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda. Energi ini dapat berbentuk rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis. Seberapa banyak rangsangan yang di butuhkan agar dapat melihat, mendengar, mengecap, mencium atau meraba sesuatu? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan menganggap adanya sebuah ambang batas absolut (absolute threshold), atau jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi seseorang. Jika energi sebuah rangsangan berada di bawah ambang batas absolut ini kita tidak dapat mendeteksi rangsangan tersebut (Glasberg dan Moore, 2006). Sebagai contoh, ambilah sebuah jam yang berdetak; letakkan diatas meja dan berjalanlah menjauh sampai anda tidak dapat mendengarnya kembali. Setelah itu dekati kembali sampai anda mendengar detak jam itu lagi. Tahan posisi anda dan perhatikan bahwa kadang-kadang detak jam ini menghilang dan anda harus mendekat untuk mencapai ambangnya; pada kesempatan lain mungkin saja detaknya terdengar keras dan anda dapat mundur menjauh.

2.    Difference threshold (ambang batas perbedaan)
Ambang batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan ini juga disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat dilihat. Sebagai contoh, ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat menyadari ketika teman anda menaikkan volumenya bahkan pada jumlah yang kecil. Akan tetapi pada saat ia menaikkan volume dengan jumlah yang sama ketika musik dimainkan dengan keras, anda munkin tidak akan menyadarinya.  Itu merupakan ambang perbedaan. Pada ambang batas perbedaan ini kita juga mengenal sebuah hukum yaitu Hukum Weber (weber law).
Ø  Weber law
Weber’s law adalah sebuah prinsip atau hukum yang mengatakan bahwa dua rangsangan harus berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) dan dapat dikatakan berbeda. Sebagai contoh, ketika saya meletakkan 1 lilin pada 50 lilin, maka itu tidak akan mempengaruhi cahaya lilin tersebut. Tetapi ketika saya meletakkan 2 lilin pada 100 lilin maka akan ada perubahan pada cahaya lilin tersebut, tetapi proporsinya tetap 1:50, hanya jumlahnya saja yang berubah.

C.  Adaptasi sensori

Adaptasi sensori merupakan dara otak menanggapi informasi yang tidak beribah dari indera yaitu penciuman, pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perabaan. Perbedaannya adalah pada habituasi,sensori reseptor pendengaran tetap merespon bunyi yang ada tetapi otak tengah bawah tidak mengirim sinyal-sinyal tersebut kepada cortex. Contoh : makanan yang kita makan awalnya mempunyai rasa tetapi karena lama kelaaaaamaan dilakukan secara berulang maka makanan tersebut tidak lagi mempunyai rasa. Sama seperti ketika mulai memakai kalung, pada awal pertama kita memakai kalung maka kita dapat merasakannya tetapi lama kelamaan kita akan menjadi biasa dan tidak merasakan bahwa kalung tersebut menggantung di leher kita.

   D . Jenis – Jenis Sensasi

Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya penginderaan. Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. semua organisme memiliki reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Alat indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan pembau.

1.    Indera penglihatan (mata)

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik.


Ø  Apa pengertian cahaya ?
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata. Cahaya dapat di lihat melalui mata.

Ø  Bagaimana mata dapat bekerja?
Mata kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda itu. Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan ke lensa mata kita melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita akan memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning. Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya tadi ke pusat syaraf penglihatan kita di otak.


Keterangan :
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata kita yang tugasnya menerima cahaya dari sumber cahaya. Korena mata itu terletak di bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening. Padahal seolah-olah, warna yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu sebenarnya, bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata kita.

Pupil
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.

Retina
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning.

Ø  Buta Warna

Buta Warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga sering disebut gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu. 

Ø  Apa penyebab buta warna?
Retina mata memiliki hampir tujuh juta sel fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel– sel batang dan sel kerucut– yang terkonsentrasi di bagian tengahnya yang disebut makula. Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan warna. Berkat sel batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari, tetapi hanya dalam nuansa hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail obyek lebih rinci dan membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya terang. Kedua jenis sel tersebut berfungsi saling melengkapi sehingga kita bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan beraneka warna. Buta warna juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik. Bagaimana cara mengetahuinya ? yaitu dengan melakukan tes buta warna.

Buta warna sendiri dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi. Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis ataulebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
ü  Protanomaliyang merupakan kelemahan warna merah,
ü  Deuteromaliyaitu kelemahan warna hijau,
ü  Tritanomali (low blue)yaitu kelemahan warna biru.
Dikromasimerupakan tidak adanya satu dari 3 jenis sel kerucut, tediri dari:
ü  Protanopia yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merahdan perpaduannya berkurang,
ü  Deuteranopia yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
ü  Tritanopia untuk warna biru.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical. Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang


2.    Indera pendengaran (telinga)
Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga berfungsi untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita.

Ø  Apa itu suara?
Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan osilasi tekanan ditularkan melalui, gas padat cair, atau, terdiri dari frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup kuat untuk didengarkan.

Ø  Bagaimana proses mendengarkan suara?
 Proses mendengar dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan  kedalam telinga tengah melalui tulang – tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.

Ø  Sebagai Organ Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang keseimbangan atau equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis semicircularis. Di dalam ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis semicurlaris itu membesar dan merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula membranaceus. Di dalam ampula membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan yang terdiri dari serangkaian sel-sel berambut. Indera keseimbangan ini mengatur keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.

  1. Indera peraba (kulit)
Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih   menyengat. Hal itu menunjukkan betapa kulit, selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis. Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.
            Kulit memiliki fungsi sebagai berikut :
1.    Monoreseptor, yang berkaitan dengan indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi.
2.    Thermoreseptor, berada di bawah kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin.
3.     Reseptor nyeri, berkaitan dengan mekanisme proyektif bagi kulit.
4.    Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa asam basah dan garam.



  1. indera penciuman  (hidung)
Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimiayang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.

·         Cara kerja alat penciuman pada manusia
Indera penciuman mendeteksi adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau(smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke olfactory melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal keotak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.



5 . Indera pengecap (lidah)
Lidah merupakan reseptor yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yanh tersusun dari otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu rasa manis , asin, asam dan pahit
.


·         Struktur lidah
Lidah dalah kumpulan tot rangkapada bagian lantai ulut ang dapat membantu encernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap yang banyak memiliki struktur unas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam indakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.




E.Pengertian Persepsi


Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan. Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.
Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah membedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi (penafsiran) berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek.
Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu persepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada rangsangan pencaindra atau data.
Dalam persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu, tetapi sebagian besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak penelitian mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.

F. JENIS PERSEPSI

Ø    Perseption Visual (Persepsi Visual)
Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman individu dihubungkan dengan benda yang sedang dilihat. Masalah utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa yang orang lihat adalah bukan hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar pada retina). Jadi orang yang tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk menjelaskan apa visual yang pengolahan lakukan untuk membuat apa yang benar-benar melihat.
                     Ada berbagai cara menyusun stimuli yang dikenal dengan hukum Gestalt, artinya  keseluruhan atau konfigurasi.
                     Ide dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling sederhana yg memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :
1) Wujud dan latar ( Figure and Ground)

Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal lainnya sebagai latar (ground). 


2) Kedekatan (Proximity) Hal-hal yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap atau dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok.


3) Ketertutupan ( Closure ) Hal-hal yang cenderung menutup akan membentuk kesan totalitas tersendiri.
4) Kesamaan (Similarity) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.

O O O O O O O O O O
X  X  X X X  X X  X X X
O O O O O O O O O O
X  X X  X X  X X  X X  X 




5) Kesinambungan (Continuity) Orang akan cenderung mengasumsikan pola kontinuitas pada obyek-obyek yang ada.



·         Depth Perception (Persepsi Kedalaman)
Depth Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Lihatlah sekitar kita. Kita tidak melihat sekitar kita sebagai sesuatu yang datar,tetapi kita melihat sebagian objek lebih jauh dan lebih dekat,bahkan ada objek yang saling tumpang tindih. Pemandangan dan objek yang kita lihat itu memiliki kedalaman. Bagaimana kita melihatnya? Untuk melihatnya kita menggunakan dua macam informasi,yaitu:

1.    Monocular cues (Isyarat monokular)
Monocular cues atau isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar dari satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi normal dan dapat memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat.

2.    Binocular cues (Isyarat binocular)
Binocular cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja sama. Gambar yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada posisi yang berbeda. Contoh, cobalah kita mengangkat tangan sekitar 10 inci dari mata kita, secara bergantian tutup mata anda secara bergantian kiri dan kanan,dan biarkan hanya ada satu mata saja yang terbuka, gambar tangan kita akan terlihat bergerak maju mundur karena gambar mata kita berada pada tempat yang sedikit berbeda pada retina kiri dan kanan.

E.ILUSI
Konstansi persepsi memungkinkan kita untuk membuat dunia yang kita lihat menjadi masuk akal.namun terkadang kita dapat terperdaya oleh karena ilusi persepsi.Ilusi adalah kesalahan sistematis yang memberikan kita sedikit gambaran mengenai strategi yang digunakan oleh otak. Ilusi visual terjadi ketika strategi-strategi yang biasanya menghasilkan persepsi yang akurat diterapkan secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai,namun ilusi bukan sesuatu yang abnormal.

Ø  Ilusi Optis
Ilusi optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.


Ø  Ilusi Ilusi Muller-lyer
Terjadi karena otak salah mengartikan informasi sensorik.






BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan
Kami menyimpulkan bahwa Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian diikuti dengan proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali informasi tersebut, Jadi persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan melakukan persepsi manusia memperoleh pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi Jika sensasi adalah proses kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita memproses  data inderawi tadi menjadi informasi agar dapat kita artikan
Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu sendiri. Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat dikemukakan karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu proses menagkapnya stimuli.
Sensasi merupakan pendeteksi energy fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel tubuh yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit dan jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara, warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia nyata. Tapi untuk membuat dunia yang mendera indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.
proses sensasi dan presepsi itu berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi ialah penerimaan stimulus lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap individu, interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan, hipotesis, dan prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya: Ilusi.


B.   SARAN

Diharapkan agar para Mahasiswa mampu dan mengerti tentang jenis-jenis dari sensasi dan persepsi serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih berhati-hati didalam menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola sensasi dan persepsi itu kadang terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi dari proses apa yang kita lihat dan kita fikirkan. Sesasi dan persepsi itu datangnya dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri kita sendiri.












DAFTAR PUSTAKA

1.      college.cengage.com/psychology/nevid/.../conceptchart_03.1.pdf
4.     "Absolute Threshold." (2001). (2001). Gale Encyclopedia of Psychology. Gale Encyclopedia of Psychology. Found at http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406000012.html Ditemukan di http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406000012.html
5.     Fundamentals of Sensation and Perception , Michael Levine. Dasar-dasar Sensasi dan Persepsi, Michael Levine. Oxford University Press (3rd Edition). Oxford University Press (3rd Edition). London, 2000. London, 2000.
6.     King,Laura.2010.Psikologi Umum:Sebuah Pandangan Apresiatif.Jakarta:Salemba Humanika
7.     Lahey,Benjamin,B.2005.Psychology an Introduction.9th edition.New York:McGraw-Hill Book Company.
8.     Prawira, Purwa,Atmaja.2012.Psikologi Umum Dengan Perspektif Baru.Cetakan 1.Jogjakarta.Ar-Ruzz Media
9.     Fudyartanta,Ki.2011.Psikologi Umum 1&2.Cetakan 1.Jogja.Pustaka Pelajar
10.                   Sarwono, Dr.Sarlito,Wirawan.2000.Pengantar Umum Psikologi.Cetakan 8.Jakarta.PT.Bulan Bintang
11.                   Wade, Carole.2008.PSIKOLOGI.9th edition.Jakarta.Penerbit Erlangga



3 komentar: