Motivasi
Berdasarkan perspektif
Oleh :
Kelas Genap
Carla
Marsha (121301108)
Dika
Lestari (121301022)
Lucy
Gabriella (121301048)
Riska
Andani Simargolang (121301012)
Universitas
Sumatera Utara
Fakultas
Psikologi
2013
Perspektif tentang
Motivasi
Santrock
(2008) menjelaskan motivasi berdasarkan 4 perspektif, yaitu :
1.
Perspektif
Behavioral :
Ini
menekankan pada slimuli eksternal dimana stimuli ini disebut dengan insensif,
insentif adalah peristiwa atau stimuli baik positif maupun negatif yang dapat memotivasi
prilaku. Insentif ini bisa berbentuk pemberian imbalan (reward) dan hukuman
(punishment). Tujuan adanya insentif ini adalah untuk menambah minat pada
semangat anak untuk mencapai tujuannya, mengarahkan perhatian pada prilaku yang
tepat dan menjauhkan dari prilaku yang tidak tepat.
Contoh
:
Zane mendapatkan nilai baik di sekolah, dalam
upaya sebagai ganjaran, gurupun melakukan insentif dikelas antara lain
mengumumkan namanya sebagai siswi dengan nilai terbaik dan zanepun merasa
termotivasi dengan hal itu.
2.
Perspektif
Humanistik
perspektif
ini sangat erat hubungannya pada pandangan maslow bahwa kebtuhan dasar tertentu
menekankan kapasitas seseorang/kemampuan
individu dalam mengembangkan kepribadiannya, seperti kebebasan untuk memilih
jalan hidupnya sendiri.
Didalam
pandangan maslow, kebutuhan tertinggi adalah akutualisasi diri, aktualisas yang
dimaksud tadi adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh
sebgai manusia dan membuktikan eksistensinya.
Contoh :
Seoang siswa yang kebutuhan akan
kognitifnya sudah terpenuhi tentu nantinya akan membutuhkan harga diri dan
pengakuan dari orang lain. Menurut maslow akan sangat jarang orang yang
memikirkan kebutuhannya akan harga diri bila kebutuhan fisiologisnya tidak
terpenuhi.
3.
Perspektif
kognitif
Perspektif
ini menekankan pada pembelajan dan persepsi dirinya yang menyebabkan motivasi internal
atau motivasi yang berasal dari diri sendiri. Pandangan ini juga mengusulkan
motivasi kompetensi yaitu dorongan untuk menguasai lingkungan tempat mereka
berada dan memproses informasi secara efisien.
Contoh
:
Seorang
anak yang memilikipandanga yang luas akan sebuah kesuksesan dari pandangan
tersebut sianak akhirnya ia memiliki dorongan yang kuat atau motivasi untuk
mencapai kesuksesan yang ia idamkan.
4.
Perspektif
sosial
Perspektif
ini mengenalkan yang dinamakan dengan kebutuhan afiliasi yaitu merupakan motif
untuk berhubungan orang lain secara aman.
Contoh
:
Seorang
anak memilih berteman dengan orang yang lebih baik dari dia sehingga dia pun
memiliki motivasi agar sama atau setara baiknya dengan temannya tersebut.