BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Studi Kasus
Tasya dan Bobby adalah mahasiswa Oxford
University. Ketika ujian akhir semester, ada dua mata kuliah yang dilaksanakan
dalam hari yang sama. Beberapa jam sebelum ujian, Tasya dan Bobby belajar
filsafat selama 2 jam, kemudian dilanjutkan dengan belajar statistika.
·
Ketika ujian statistika berlangsung,
Tasya tidak dapat mengingat dengan jelas materi filsafat yang telah ia
pelajari. Tasya lebih mengingat pelajaran statistika yang ia pelajari setelah
filsafat yang akan diujikan pada jam berikutnya.
·
Kasus berbeda dialami oleh Bobby. Ketika
ujian statistika berlangsung, Bobby justru mengingat materi filsafat yang baru selesai diujikan.
1.2.
Latar Belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak
terhitung besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut
secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi
secara baik. Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan
menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di
masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang
menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas dan
terus hidup sepanjang zaman.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari memori agar kita dapat
mewariskan memori ini sepanjang zaman.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
adapun rumusan masalah dalam topik ini adalah sebagai berikut.
1.
Apa yang dimaksud dengan memori?
2.
Apa saja teori mengenai memori?
3.
Bagaimana penjelasan memori
dalam teori tersebut?
4.
Apa yang dimaksud dengan lupa?
5.
Mengapa kita lupa?
6.
Bagaimana hubungan dasar
biologis terhadap memori?
7.
Apa saja aplikasi memori?
1.4.
Tujuan
1.
Mengerti dan memahami definisi dan teori-teori
mengenai memori.
2.
Mengetahui penyebab-penyebab lupa.
3.
Mengerti mengenai pengaruh dasar biologis terhadap
memori.
4.
Mengaplikasikan pemahaman mengenai memori terhadap
dirinya sendiri dan lingkungannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi dan Pengantar Teori Memori
Memori
adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dari waktu ke waktu melalui tiga
proses: encoding (membentuk), menyimpan, dan mengambil.
Encoding
: Sebuah proses saat informasi masuk ke dalam penyimpanan ingatan.
Storing : Proses menempatkan informasi yang
dikodekan ke dalam penyimpanan
mental yang relatif
permanen.
Retrieving : Proses mendapatkan atau
mengingat informasi yang telah ditempatkan ke
dalam penyimpanan jangka pendek atau jangka
panjang.
Tiga
Jenis Ingatan
1. Ingatan
sensoris : Proses awal yang menerima dan menyimpan informasi lingkungan
dalam bentuk mentah
untuk periode waktu yang singkat.
2. Ingatan
jangka pendek : Proses lain yang dapat menampung sejumlah informasi terbatas
hanya untuk waktu yang
singkat 2 sampai 30 detik.
3. Ingatan
jangka panjang : Proses menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama.
Sensory Memory
Iconic Memory : Bentuk
memori sensoris yang secara otomatis menyimpan informasi visual selama sekitar
seperempat detik atau lebih, informasi segera hilang setelah perhatian
dialihkan.
Echoic Memory : Bentuk
memori sensorik yang memegang informasi pendengaran selama 1 atau 2 detik.
Psikolog
George Sperling (1960) mendemonstrasikan eksistensi dari memori sensori dalam
serangkaian penelitian yang cemerlang. Ia secara singkat memperlihatkan kepada
orang-orang serangkaian 12 huruf yang disusun dalam pola sebagai berikut:
Ketika
dihadapkan pada pola huruf-huruf ini hanya dalam waktu 1/20 detik, kebanyakan
orang hanya dapat mengingat empat atau lima huruf dengan benar. Meskipun mereka
tahu bahwa mereka telah melihat lebih dari itu, ingatan tentang huruf-huruf tersebut
telah menghilang pada saat mereka menyebutkan beberapa huruf pertama. Dengan
demikian, mungkin bahwa informasi tersebut telah secara akurat tersimpan dalam
ingatan sensori. Namun, pada saat berusaha untuk menyebutkan empat atau lima
huruf pertama, ingatan tentang huruf lain menghilang.
Untuk
menguji kemungkinan ini, Sperling melakukan sebuah eksperimen di mana sebuah
suara tinggi,sedang,ataupun rendah diperdengarkan tepat setelah seseorang
melihat pola penuh dari huruf tersebut. Kemudian, mereka diminta untuk
menyebutkan kembali huruf-huruf di baris teratas jika suara yang keras
dibunyikan. Karena suara tersebut diperdengarkan setelah penampakan huruf, maka
seseorang harus bergantung pada ingatan mereka untuk menyebutkan baris yang
benar.
Hasil
dari penelitian ini memperlihatkan bahwa seseorang telah menyimpan pola yang
lengkap di dalam ingatan. Mereka secara akurat mengingat huruf-huruf pada baris
yang telah diindikasikan oleh suara tersebut terlepas dari apakah huruf
tersebut terletak pada bagian atas, tengah atau bawah. Terlepas dari cepatnya
informasi tersebut menghilang, informasi dalam ingatan sensori merupakan
representasi akurat dari apa yang telah dilihat oleh seseorang.
Dengan
secara bertahap memperpanjang waktu antara presentasi pola visual dan nada,
Sperling dapat menentukan dengan tingkat akurasi tertentu panjangnya waktu di
mana informasi tersimpan di dalam ingatan sensori. Kemampuan untuk mengingat
pola dari baris tertentu ketika diperdengarkan suatu nada menurun secara cepat
ketika periode antara pemunculan visual dan pembunyian nada meningkat.
Penurunan ini berlanjut hingga periode tersebut mencapai sekitar 1 detik dalam
durasi, pada titik di mana baris tidak dapat diingat secara akurat sama sekali.
Sperling menyimpulkan bahwa keseluruhan gambaran visual disimpan dalam ingatan
sensori selama kurang dari satu detik.
Secara
keseluruhan, ingatan sensori bekerja seperti kamera yang menyimpan informasi
berupa informasi visual, auditori atau jenis sensori lain untuk waktu yang
sangat singkat. Namun sebagaimana hasil tangkapan kamera, segera setelah
diambil akan rusak dan digantikan dengan hal yang baru. Kecuali informasi dalam
kamera tersebut ditransfer ke beberapa tipe memori yang lain, maka informasi
tersebut akan hilang.
Short-Term Memory
Short-term
memory mempunyai dua karakteristik:
1. Durasi
terbatas
Maintenance
rehearsal : mengacu pada perlakuan sengaja mengulangi atau berlatih sehingga
informasi bertahan lebih lama dalam ingatan dengan menggunakan latihan.
2. Kapasitas
terbatas
George
Miller (1956), orang pertama yang menemukan bahwa memori jangka pendek dapat
menyimpan hanya sekitar tujuh item atau bit, plus atau minus dua. Sangat mudah untuk mengkonfirmasitemuan Miller dengan tes rentang memori, yang
mengukur jumlah angka yang kita dapat ulang kembali dalam urutan yang benar
setelah sidang tunggal.
Salah
satu alasan utama informasi hilang dari memori jangka pendek adalah gangguan
(Estevez & Calvo, 2000). Hasil gangguan ketika informasi baru memasuki
memori jangka pendek dan menimpa atau mendorong keluar informasi yang sudah
ada.
Meskipun
memori jangka pendek memiliki kapasitas dan durasi terbatas, adalah mungkin
untuk meningkatkannya dengan baik. misalnya, saya menggunakan demonstrasi kelas
di mana saya menjamin bahwa setiap siswa dapat belajar untuk menghafal daftar
23 digit, dalam urutan yang tepat, hanya dalam 25 detik. Ini demonstrasi
ingatan yang mengesankan, yang selalu bekerja, dilakukan dengan mengetahui
bagaimana menggunakan sesuatu yang disebut chunking.
Chunking
Chunking
menggabungkan item yang terpisah dari informasi ke unit besar, atau potongan,
dan kemudian mengingat potongan informasi dari item individu. Seperti pertama
kali diusulkan oleh George Miller (1956), chunking adalah alat mengingat yang
kuat yang sangat meningkatkan jumlah informasi yang dapat diandalkan dalam
memori jangka pendek.
Fungsi Ingatan Jangka Pendek
Ada
tiga hal penting untuk diingat tentang ingatan jangka pendek:
1.
Informasi ditransfer ke
ingatan jangka pendek,
2.
Setelah waktu yang
singkat, suatu informasi akan hilang kecuali berlatih, dan
3. Beberapa informasi pada
akhirnya akan ditransfer dari ingatan jangka pendek ke penyimpanan permanen.
Attending
Salah
satu fungsi ingatan jangka pendek adalah bahwa hal itu memungkinkan kita untuk
selektif memperhatikan informasi yang relevan dan mengabaikan segala sesuatu
yang lain.
Rehearsing (Berlatih)
Fungsi
lain dari ingatan jangka pendek adalah bahwa hal itu memungkinkan Anda untuk
menyimpan informasi dalam waktu singkat sampai Anda memutuskan apa yang harus
dilakukan dengan itu.
jika
Anda berlatih informasi dalam memori jangka pendek, Anda meningkatkan
kemungkinan menyimpannya.
Long-Term Memory
Salah
satu perbedaan utama dalam ingatan jangka panjang adalah perbedaan memori
deklaratif dan memori prosedural. Memori
deklaratif adalah ingatan tentang informasi faktual: nama, wajah, tanggal,
dan fakta, seperti “sebuah sepeda memiliki dua roda.” Sebaliknya, Memori prosedural (atau memori
nondeklaratif) adalah ingatan tentang kebiasaan, seperti bagaimana cara
mengendarai sebuah sepeda atau memukul bola pada permainan bisbol. Informasi
tentang hal-hal disimpan dalam memori
deklaratif; informasi tentang bagaimana
cara melakukan sesuatu disimpan dalam memori prosedural (Feldhusen, 2006;
Brown & Robertson, 2007; Bauer, 2008).
Memori deklaratif dapat dipecah
menjadi memori semantik dan memori episodik. Memori semantik adalah ingatan untuk pengetahuan umum dan
fakta-fakta tentang dunia, serta ingatan untuk aturan logika yang digunakan
untuk menjelaskan fakta lain. Sebaliknya. Memori
episodik adalah ingatan tentang kejadian-kejadian yang terjadi pada waktu,
tempat, atau konteks tertentu. Misalnya, ingatan tentang saat pertama
mengendarai sepeda. Memori episodik terkait dengan konteks tertentu. Misalnya,
mengingat kapan dan bagaimana kita belajar bahwa 3 x 7 = 21 merupakan memori episodik; fakta itu sendiri (3 x 7 = 21
) adalah memori semantik.
2.2.
Teori Pemrosesan Informasi
Proses
Ingatan :
1.
Ingatan
sensoris
Semua
informasi yang masuk ke dalam ingatan sensoris untuk rentang waktuseperdetik
atau kurang dari itu, jika tidak diperhatikan informasi dalam memori sensorik
itu akan dilupakan. jika informasi tertentu diperhatikan, seperti kata-kata
instruktur, informasi ini secara otomatis ditransfer ke memori jangka pendek.
2.
Ingatan
jangka pendek
diperhatikan
dengan berlatih informasi, seperti mengambil catatan, informasi akan dikodekan
untuk penyimpanan dalam memori jangka panjang.
3.
Ingatan
jangka panjang
Informasi
yang dikodekan untuk penyimpanan dalam memori jangka panjang akan tetap ada
secara relatif permanen. apakah dapat mengingat kata-kata instruktur dari
memori jangka panjang tergantung dari bagaimana mereka dikodekan, ini berarti
bahwa catatan kelas yang sedikit dapat mengakibatkan encoding sedikit dan
ingatan yang buruk pada saat ujian. Rahasia encoding yang besar dan recall
besar adalah untuk menghubungkan informasi baru dengan informasi yang lama.
1.
Encoding Ingatan
Encoding adalah sebuah
proses saat informasi masuk ke dalam penyimpanan ingatan. Ketika Anda
mendengarkan kuliah, menonton film, mendengarkan musik melalui iPod, atau
berbincang dengan teman, Anda mengkodekan informasi ke dalam ingatan. Dalam
pengalaman sehari-hari, encoding memiliki banyak persamaan dengan pembelajaran.
Sebagian
infromasi masuk ke dalam ingatan nyaris secara otomatis , sedangkan encoding
sebagian informasi yang lain mungkin membutuhkan usaha. Persoalan yang menarik
adalah seberapa efektif kita memperhatikan informasi, seberapa dalam kita memprosesnya,
seberapa menyeluruh kita menjelaskannya dengan detail dan seberapa banyak kita
menggunakan imajinasi mental untuk mengkidekannya.
Atensi
Untuk
memulai proses encoding ingatan, kita harus memperhatikan informasi. Atensi
memainkan peran penting dalam persepsi. Ingat kembali mengenai atensi selektif
yang terjadi ketika kita memfokuskan pada aspek tertentu dari pengalaman dan
mengabaikan yang lain. Atensi bersifat selektif karena sumber daya otak
terbatas. Meskipun otak kita sangat luar biasa efisien, tetap saja ia tidak
bisa memperhatikan semua hal.
Atensi
juga mempengaruhi encoding ingatan. Hal ini terjadi ketika seseorang harus
memperhatikan beberapa hal secara bersamaan. Bayangkan pada sebuah malam ketika
Anda memikirkan berbagai macam penyelesaian. Tiba-tiba, bintang-bintang dan
bulan tidak akan dijadikan pertimbangan. Hal ini telah diteliti oleh para
ilmuwan yang meminta para subjek penelitian untuk mengingat sebuah set benda
tertentu, seperti daftar kata atau detail cerita.
Aspek
atensi :
· Reseptor
adjustment : penyesuaian alat indra terhadap objek yang menjadi perhatianya.
· Postural
adjustment : penyesuaian sikap tubuh terhadap objek yang menjadi perhatiannya
adalah yang menraih perhatianya.
· Muscle
tention : adanya tegangan otot, dalam hal ini berhubungan dengan adanya
perhatian, disitulah adanya pemusatan energy.
· Central
nervous adjustment : penyesuaian saraf pusat dalam melakukan perhatian. Hal ini
dikarenakan dalam setiap penyesuaian mekanisme saraf pusat yang mengaturnya.
· Increases
clearness : semakin jelas objek yang menjadi perhatian, akan semakin menarik
perhatian individu.
Macam macam atensi :
· Dari
segi timbulnya perhatian
1. Atensi
spontan : perhatian yang timbul dengan sendirinya karena spontan
2. Atensi
tidak spontan : perhatian yang timbul dengan sengaja.
· Dari
segi banyak objek yang dicakup
1. Atensi
konsentratif : perhatian yang dilakukan pada individu pada suatu waktu dan
hanya dapat memperhatikan sedikit objek
2. Atensi
distributive : perhatian yang dilakukan individu pada suatu waktu dan dapat
memperhatikan banyak objek sekaligus. Pada umumnya perhatian distributive
sejalan dengan perhatian yang terbagi bagi.
· Dari
segi fluktuasi atensi
1. Atensi
static : perhatiannya tertuju pada suatu objek tertentu
2. Atensi
dinamik : perhatian pada individu, yang pada suatu saat tertentu dapat dengan
memudahkan perhatiannya secara lincah dari suatu objek ke objek lain.
Faktor yang
mempengaruhi atensi :
· Eksternal
: intensitas dan ukuran, contrast dan novelty, repentition / pengulangan,
movement /gerakan.
· Internal
: Motives / needs, preparatory set (kesiapan untuk berespon), interest (menaruh
perhatian pada yang diminati)
Tingkat Pemrosesan
Atensi
saja tidak dapat menjelaskan proses encoding. Sebagai contoh, jika anda
memperhatikan kata kapal (boat), anda mungkin memprose kata ini pada tiga
tingkat yang berbeda. Pada tingkat yang paling dangkal anda mungkin melihat
huruf-hurufnya; pada tingkat menengah, anda mungkin memperhatikan karakteristik
kata (seperti bahwa kata ini berirama dengan kata jaket (coat)); dan pada
tingkat yang paling dalam anda mungkin memikirkan jenis mobil apa yang anda
ingin miliki atau kapan terakhir kali anda berjalan-jalan mengendarai mobil.
Model
proses encoding ini diutarakan oleh Fergus Craik dan Robert Lockhart (1972).
Konsep tingkat pemrosesan (level of processing) merujuk pada ide bahwa encoding
terjadi pada sebuah rangkaian dari dangkal ke dalam, dengan pemrosesan yang
lebih dalam menghasilkan ingatan yang lebih baik.
1. Tingkat
dangkal
Fitur fisik atau sensoris dari
rangsangan di analisis. Sebagai contoh, kita mendeteksi garis, sudut, dan
kontur dari huruf yang di cetak atau di mendeteksi frekuensi bunyi, durasi, dan
kekerasan.
2. Tingkat
menengah
Rangsangan dikenali dan diberi
label. Sebagai contoh, kita mengenali benda berkaki empat yang menggonggong
sebagai anjing.
3. Tingkat
terdalam
Informasi diperoses secara
semantik, sesuai dengan maknanya. Pada tingkat paling dalam ini, kita melakukan
asosiasi. Kita mungkin mengasosiasikan gonggongan anjing sebagai tanda bahaya
atau waktu bermain, seperti main lempar tangkap dengan peliharaan kita. Semakin
banyak asosiasi yang kita buat, semakin dalam tingkat pemrosesan (Ragland, et
al,2006).
Sejumlah
penilitan telah memperlihatkan bahwa ingatan seseorang akan meningkat ketika
mereka melakukan asosiasi terhadap rangsangan dan mengutamakan pemrosesan
dalam, dibandingkan dengan hanya memperhatikan aspek fisik rangsangan dan
menggunakan pemrosesan dangkal (Howes,2006). Sebagai contoh, peneliti menemukan
bahwa jika anda mengkodekan sesuatu yang bermakna mengenai sebuah wajah dan
melakukan asosiasi, anda akan lebih mudah mengingatnya (Haris & Kay,1995).
Jadi, pelayan yang berusaha mengingat wajah pelanggan dan membayangkan
menyantap pesanan yang dipesannya menggunakan pemrosesan dalam. Anda mungkin dapat
mengaitkan makna pada wajah seseorang pada kuliah psikologi umum anda dengan
mencatat bahwa ia mengingatkan anda pada orang yang pernah anda lihat di tv,
dan anda dapat mengasosiasikan wajahnnya dengan kuliah psikologi umum anda.
Elaborasi
Para
psikolog kognitif telah menyadari bahwa seberapa baik encoding ingatan tidak
hanya tergantung pada seberapa dalam pemrosesan. Dalam sebuah pemrosesan dalam,
semakin luas pemrosesan, semakin baik ingatan (Kellog, 2007). Elaborasi
(elaboration) adalah keluasan pemrosesan pada setiap tingkat. Sebagai contoh,
dibandingkan dengan hanya mengingat defenisi ingatan, anda akan dapat
mempelajari konsep ingatan dengan lebih baik dengan menyebutkan contoh-contoh
bagaimana informasi masuk ke pikiran anda, bagaimana informasi ini disimpan,
dan bagaimana anda dapat mengambilnya kembali. Memikirkan contoh sebuah konsep
adalah cara yang baik untuk memahaminya. Referensi diri juga merupakan cara
lebih efektif untuk mengelaborasi informasi. Sebagai contoh, jika kata menang ada
pada daftar kata yang harus di ingat, anda dapat memikirkan kapan anda terakhir
kali memenangkan lomba sepeda, atau ketika ada kata masak anda mengingat kapan
anda memasak makan malam anda terakhir kali, secara umum elaborasi
dalam-pemrosesan elaboratif mengenai informasi yang bermakna-adalah cara yang
sempurna untuk mengingat.
Salah
satu alasan mengapa elaborasi menghasilkan ingatan yang baik adalah karena hal
ini menambahkan kekhasan (distinctiveness) pada “kode ingatan” (ellis, 1987).
Dengan mengelaborasi sebuah pengalaman, kita menciptakan representasi yang
sangat unki mengenai hal ini dalam ingatan. Jika kita berusaha mengingat dan
mencari informasi tertentu, semakin khas pengalaman tersebut, semakin mudah
kita menemukannya pada gudang mental ingatan kita. untuk mengingat sebuah
informasi seperti nama, pengalaman, atau fakta mengenai geografi, anda harus
mencari kode yang berisi informasi ini di antara sekumpulan kode yang ada dalam
ingatan jangka panjang.
Proses
pencarian akan lebih mudah jika kode ingatan bersifat unik (Hunt &
Kelly,1996). Situasi ini hampir mirip dengan mencari teman anda di bandara yang
ramai. Jika teman anda memiliki tinggi 180 cm dan berambut merah, anda akan
lebih mudah menemukannya dibandingkan dengan teman yang memiliki tinggi 165 cm
dan berambut coklat. Demikian juga dengan kode ingatan yang sangat khas akan
lebih mudah dibedakan. Hal yang lebih penting adalah, meskipun nilai kekhasan
ini terlihat sangat jelas pada proses retrieval kembali, pembentukan ingatan
khas terjadi pada proses encoding. Jadi, ketika encoding menjadi lebih
elaboratif, semakin banyak informasi yang disimpan. Semakin banyak informasi
yang disimpan, semakin mungkin bahwa kode yang disimpan lebih khas sehingga
lebih mudah dibedakan dari kode ingatan yang lain. Sebagai contoh, jika anda
bertemu dengan orang yang anda harap bisa menjadi teman anda di masa yang akan
datang, anda akan melakukan tugas yang lebih baik dalam mengingat namanya
ketika pada awal anda mengkodekan banyak informasi mengenai dirinya seperti
penampilannya, pekerjaan, dan sesuatu yang ia katakan. Anda akan lebih mungkin
mengingatnya di bandingkan orang hanya mengkodekannya sebagai “pirang”.
2.Penyimpanan
Ingatan (Storing)
Berlatih
informasi tidak hanya menyatakan informasi dalam ingatan jangka pendek, tetapi
juga membantu untuk menyimpan atau mengkodekan informasi dalam ingatan jangka
panjang.
3.
Pengambilan Ingatan Kembali (Retrieval)
Pengambilan
kembali (retrieval) ingatan terjadi ketika informasi yang disimpan pada ingatan
dikeluarkan dari penyimpanan. anda mungkin berpikir bahwa ingatan jangka
panjang seperti sebuah perpustakaan. Anda mengambil informasi dengan cara yang
sama anda mencari dan meminjam buku di perpustakaan yang sebenarnya. Untuk
mengambil sesuatu dari bank data mental anda, anda mencari tempat penyimpanan
ingatan anda untuk menemukan informasi yang relevan.
Sebelum
kita melihat bagaimana ketika retrieval kembali gagal, mari kita melihat
beberapa konsep dasar dan variabel yang telah diketahui dapat mempengaruhi
kemungkinan informasi dikodekan dengan akurat disimpan dan akhirnya dapat
diambil kembali. Seperti yang akan kita lihat, retrieval kembali sangat
tergantung pada situasi bagaimana ingatan tersebut dikodekan dan bagaimana
ingatan tersebut disimpan.
Serial Position Effect
Serial
position Effect adalah kecende rungan
mengingat hal-hal yang ada pada bagian awal dan bagian akhir dari sebuah daftar
dengan sangat baik, dibandingkan dengan yang berada dibagian tengah. Jika anda
merupakan penggemar acara realitas di TV, anda mungkin akan menyadari anda
sepertinya selalu mengingat orang-orang yang pertama kali di eliminasi dan
beberapa peserta yang bertahan sampai akhir. Sedangkan orang-orang yang
tereliminasi di bagian pertengahan akan tampak kabur. Efek primacy adalah
istilah untuk mengingat dengan lebih baik hal-hal yang berada di bagian awal
sebuah daftar. Ditambah dengan kecenderungan sulit mengingat bagian tengah daftar,
pola ini menjadi sebuah serial position effect (pengaruh letak bersambung).
Isyarat Retrieval dan Tugas
Retrieval
Dua
faktor lain yang terlibat dalam proses rerieval adalah :
1. Sifat
dasar dari isyarat yang dapat memicu ingatan anda
2. Tugas
retrieval yang anda tetapkan untuk diri anda sendiri.
Jika isyarat yang
efektif dari apa yang anda ingin ingat tidak tersedia, anda perlu untuk
membuatnya- proses yang terjadi di ingatan kerja. Sebagai contoh, jika anda
buntu dalam mengingat nama teman baru anda, anda mungkin mencari semua abjad
menghasilkan nama yang dimulai dengan setiap huruf. Jika anda berhasil
menemukan nama yang tepat, anda mungkin akan mengenalinya.
Kita dapat belajar
menghasilkan isyarat retrieval. Satu strategi terbaik adalah dengan menggunakan
subkategori sebagai isyarat retrieval. Sebagai contoh, tuliskan nama teman
sekelas anda sebanyak mungkin dari SMP atau SMA, seingat anda. Ketika anda
sudah kehabisan nama, pikirkan aktivitas yang anda lakukan selama masa sekolah
itu, seperti pelajaran matematika, OSIS, waktu makan siang, pramuka, atau yang
lainnya.
Mengingat
kembali dan mengenali kehadiran atai ketiadaan isyarat yang baik dan tugas
retrieval adalah faktor yang penting dalam pembedaan ingatan: mengingat kembali
dan mengenal. Mengingat kembali (recall) adalah tugas ingatan ketika individu
harus mengambil kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya, seperti
ketika ada ujian esai. Mengenali (recognition) adalah tugas ingatan ketika
individu hanya harus mengidentifikasi (mengenali) hal-hal yang sudah
dipelajari, seperti dalam ujian pilihan ganda.
Kekhususan
encoding salah satu pertimbangan dalam memahami retrieval adalah prinsip
kekhususan encoding (encoding specifccity principle), yang menyatakan bahwa
informasi yang ada pada waktu encoding cenderung merupakan isyarat retrieval
yang efektif. Sebagai contoh, anda tahu dosen anda di kelas-anda selalu
melihatnya di kelas. Namun, bertemu dengan mereka di situasi yang tidak
diharapkan (misalnya di rumah makan atau di dokter) atau dengan baju yang lebih
santai, anda mungkin menemukan bahwa anda lupa nama dosen tersebut.
2.3.
Lupa dan Sebab Terjadinya
Menurut Plotnik, lupa merupakan
ketidakmampuan untuk memperoleh, memanggil, atau mengenali kembali informasi
yang telah tersimpan atau masih tersimpan dalam long-term memory.
Herman
Ebbinghaus (1850-1990) adalah orang pertama yang melakukan penelitian tentang
lupa. Dalam penelitiannya Ebbinghaus ingin membuktikan bahwa proses mental yang
lebih tinggi tidak sembunyi dari pandangan namun dapat diteliti dengan
menggunakna eksperimen.
Dalam eksperimennya Ebbinghaus menggunakan objek
yang netral, yaitu kombinasi huruf-huruf yang membentuk kata tanpa arti,
misalnya yax, jec, dac, dsb.
Sederetan kata-kata tak berarti tersebut diberikan kepadasejumlah orang
termasuk dirinya sendiri untuk dibaca berulang-ulang dan diingat-ingat. Setelah
itu, kata-kata tersebut akan diambil dan orang-orang tersebut haru smenyebutkan
kembali sebanyak mungkin kata-kata tersebut. Banyaknya kata yang ada dalam
daftar tersebut yang dapat disebutkan kembali merupakan skor untuk mengukur
daya ingat seseorang. Dari eksperimen ini Ebbinghaus membuat kurva ingatan yang
dikenal dengan nama “ Kurva Retensi dari Ebbinghaus”
Nampak dari kurva tersebut bahwa apa yang sudah
dipelajari akan dilupakan. Mula-mula banyak sekali yang dilupakan, sehingga
kurvanya menurun, tetapi semakin lama kemerosotannya berkurang, sehingga pada
suatu waktu tertentu tercapai jumlah kata-kata yang diingat terus untuk waktu
yang lama.
Hukum dari Ebbinghaus :
perbandingan
antara hal-hal hal-hal yang dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk
mempelajari hal-hal tersebut sebanding.
Sehingga makin banyak hal yang harus dipelajari maka
makin banyak pula waktu yang diperlukan untuk mempelajarinya.
Dengan begitu Ebbinghaus berpendirian bahwa proses
mengingat dan proses lupa terjadi secara otomatis ( dengan sendirinya) dan
mekanistik Kurva retensi merupakan ukuran banyaknya informasi yang telah
dipelajari sebelumya yang dapat diingat kembali suatu saat.
Namun
peneliti lain menunjukkan bahwa proses lupa tidak terjadi seekstensif yang
dikemukakan Ebbinghaus. Ada empat teori yang membahas tentang lupa, yaitu decay theory, interference theory, reconstruction theory, dan theory of motivated forgetting.
1.
Decay
Theory (Teori Kemerosotan)
Teori Kemerosotan ini menyatakan bahwa lupa terjadi
karena berlalunya waktu. Teori ini menyatakan bahwa ketika sesuatu yang baru
dipelajari, ada zat saraf kimia yang membentuk ‘jejak’, tetapi seiring dengan
berlalunya waktu, ‘jejak’ ini cenderung menghilang.
Ingatan sering mengabur seiring berjalannya waktu,
tetapi teori kemerosotan saja tidak bisa menjelaskan proses terjadinya lupa.
Sebagai contoh, dalam kondisi retrieval yang tepat, ingatan yang sepertinya
sudah terlupakan dapat diambil kembali.
Contoh
: Mahasiswa
yang belajar hanya pada malam kuis,ia akan mengalami kelupaan jikalau
bahan-bahan kuis tersebut tidak di baca kembali pada semester-semester
berikutnya.
2.
Interference
Theory (Teori Gangguan)
Teori ini menyatakan bahwa gangguan merupakan salah
satu sebab terjadinya lupa. Teori ini menyatakan bahwa lupa bukan disebabkan
hilangnya ingatan dari penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat
mengingat.
Ada dua macam gangguan, yaitu :
·
Gangguan Proaktif
Terjadi ketika materi
yang telah dipelajari lebih dahulu mempengaruhi proses mengingat materi yang
dipelajari kemudian.
Contoh : Anda pertama
kali belajar materi dalam kuliah psikologi kemudian mengikuti kuliah sosiologi
untuk mempelajari materi yang sama tetapi berbeda, dengan demikian memori Anda
dari bahan sosiologi terganggu karena masih mengingat materi psikologi.
·
Gangguan Retroaktif
Terjadi ketika bahan yang
dipelajari sesudahnya mengganggu retrieval informasi yang dipelajari
sebelumnya.
Contoh : pemain ski yang baik memiliki
kesulitan setelah belajar snowboard. Teknik untuk snowboarding dapat mengganggu
teknik ski. Hal ini menyebabkan pemain ski mengalami kesulitan mengingat
keterampilan sebelumnya.
3.
Reconstruction
(Schema) Theory
Teori ini menyatakan bahwa informasi yang ada dalam
memori berubah ketika kita berusaha untuk mengingatnya kembali. Informasi yang
disimpan pada LTM terkadang berubah seiring waktu dan menjadi lebih mengarah
kepada kepercayaan, pengetahuan, dan harapan kita.
Ide skema ini awalnya diciptakan oleh Sir
Frederick Bartlett di Cambridge University pada tahun 1930an. Bartlett
(1932) tertarik pada bagaimana ekspektasi-ekspektasi memainkan aturan kritis
bagi manusia untuk mengingat dan mengetahui kejadian-kejadian harian. Melalui
schemata, pengetahuan lama akan menghasilkan informasi yang baru.
Sebagai contoh, ketika itu salah satu partisipan
Bartlett membaca frase “sesuatu yang berwarna hitam keluar dari mulutnya”
dan kemudian yang lain merepresentasikan “mulutnya berbusa”. Ringkasnya, teori
schema secara akurat memprediksi bahwa orang tidak selalu menyimpan dan
mengambi data seperti komputer mengambil data. Pikiran juga dapat mendistorsi
kejadian saat ia menyandikan dan
menyimpan kesan dari realitas.
4.
The
Theory of Motivated Forgetting
Teori ini menyatakan bahwa kita melupakan hal-hal
yang tidak mengenakkan. Lupa didasari oleh informasi yang ingin dilupakan.
Repression
Menurut
Freud, represi merupakan proses mental yang menyimpan kejadian emosional atau
kejadian yang tidak mengenakkan di alam bawah sadar sehingga ingatan tersebut
tidak dapat muncul kembali, namun suatu hal dapat menyebabkan ingatan itu
muncul kembali.
Contoh
: seorang wanita melaporkan ayahnya setelah ia mengingat bahwa ayahnya telah
membunuh temannya 27 tahun yang lalu.
Metode
Mnemonic
Mnemonic
adalah bantuan ingatan visual dan atau verbal. Ada tiga jenis metode mnemonic,
yaitu :
·
Metode
loci
adalah metode mengingat yang menciptakan hubungan visual antara tempat yang
dingat dengan suatu hal yang akan diingat.
Contoh
: kita ingin menghafal daftar belanjaan kita
sebelum pergi ke supermarket.
Maka kita bisa mengingat-ingat barang-barang yang ingin kita beli sembari
membayangkan perjalanan mental pergi dari tempat tidur menuju dapur di dalam
benak kita. Sebagai contohnya di dalam daftar belanja kita urutan yang pertama
adalah telur, dan kita bayangkan saja telur itu ada di atas ranjang.
Selanjutnya, di dalam contoh
tersebut barang untuk dibelanjakan yang kedua adalah roti. Maka, kita bisa
bayangkan roti tersebut ada di depan pintu di dalam imajinasi kita. Dan begitu
seterusnya untuk setiap benda belanjaan yang ingin kita ingat-ingat, diletakkan
di beberapa lokasi secara berurutan sepanjang perjalanan sesuai rute khayalan
kita dari kamar menuju dapur.
Sehingga, sesampainya kita di supermarket,
kita bisa menggali memori kita untuk mengingat-ingat daftar belanjaan dengan
metode loci ini. Kita pikirkan rute perjalanan dari ruang tidur menuju dapur
dan melihat secara mental; barang-barang belanjaan yang kita ingin ingat-ingat.
Dalam bayangan pikiran tersebut, kita akan mengingat telur yang di atas kasur,
roti yang di depan pintu, dan seterusnya sampai ke titik lokasi atau tempat
terakhir di dapur khayalan kita.
·
Metode
kata kunci adalah metode mengingat dengan melekatkan imajinasi
yang nyata pada kata-kata yang penting.
Contoh : Keysa ingin
mengingat bahwa sistem limbik terdiri atas dua daerah utama, yaitu amigdala dan
hipokampus. Kemudian ia membayangkan dua kaki sistem limbik yang terdiri atas
satu amigdala dan satu hipokampus.
·
Metode
peg
adalah metode mengingat dengan mengasosiasikan ejaan sajak dengan memori yang
ingin diingat.
Contoh : Arnold ingin
mengingat bahan-bahan untuk membuat kue yang terdiri dari tepung, gula, dan
telur. Kemudian ia mengasosiasikan one =
bun, two = shoe, three = tree. Selanjutnya ia menggabungkan tepung dengan
bun (sanggul) menjadi sekantung tepung jatuh di sanggul orangtua di pasar, dll.
·
Metode
akronim adalah membuat akronim dengan menciptakan kata dari
huruf awal atau suku kata benda yang akan diingat.
Contoh : akronim untuk mengingat
spektrum warna cahaya : mejikuhibiniu (merah ; jingga ; kuning; hijau; biru;
nila; ungu).
Human
Diversity : Cultural Circumstances and Memory Skills
Apakah
budaya berpengaruh terhadap kemampuan intelektual dasar manusia, seperti
memori? Beberapa psikolog percaya bahwa keadaan budaya berdampak besar terhadap
aspek intelegensi.
Judith
Kearins (1986) mengajukan hipotesis bahwa orang Aborigin mempunyai kemampuan
memori visual yang lebih baik mengenai objek dibanding orang kulit putih
Australia. Kearins berasumsi bahwa kemampuan memori visual yang baik mendukung
kehidupan suku Aborigin terhadap tantangan lingkungan, dll.
Dalam
eksperimentnya, Kearins memberikan waktu
30 detik kepada remaja Aborigin dan remaja kulit putih Australia untuk
mengingat lokasi benda di suatu tempat berbentuk persegi panjang. Kemudian
Kearins mengubah posisi benda dan meminta remaja itu untuk meletakkan benda di
posisi awal. Hasilnya, remaja Aborigin lebih bisa menempatkan benda di posisi
semula.
Suku
Aborigin mengingat informasi dengan menggunakan visual retrieval cues. Sedangkan orang yang tinggal di daerah
perkotaan bertahan dengan kemampuan membaca, menulis, dll, yang disebut dengan verbal retrieval cues.
Research
Focus : False Memories
False
memory adalah mengingat kejadian yang tidak pernah terjadi atau kejadian yang
terjadi namun berbeda dengan kejadian sebenarnya.
Contoh
: pada tahun 1996 seorang wanita menuduh Dr. Donald Thompson (seorang
psikolog terkenal) telah memperkosa dia. Kenyatannya, wanita ini diperkosa oleh
orang yang tidak dikenal sesaat setelah menonton tayangan televisi yang
mempertunjukkan dokter Donald melakukan wawancara.
2.4.
DASAR BIOLOGIS MEMORI
Pengetahuan akan
memori telah banyak dipelajari bebrapa
tahun belakangan mengenai penyimpanan dan penarikan informasi tidak hanya
membuat kita mengerti pentingnya peran otak, tetapi juga membantu kita untuk lebih memahami
memori.
Teori Sipnatik memori : Pencarian
Engram
Beberapa
perubahan fisik berlangsung di dalam sistem saraf ketika kita mempelajari
sesuatu yang baru (Baddeley, 1998; McGaugh, 1983).
Seorang
peneliti memori awal, Karl Lashley menyebutkan bahwa sesuatu
yang tersisa setelah belajar engram merupakan dasar biologis dari memori.
Belajar engram : istilah bagi
sebagian jejak memori di dalam otak.
Pencarian untuk engram ini terbukti
menjadi teka-teki paling membingungkan buat para ilmuwan dan psikolog yang
tertarik untuk mempelajari memori dalam
menentukan dasar ilmiah saraf tentang pembentukan memori.
Menurut peneliti asal Kanada, Donal Hebb (1949) synaptic facilitation adalah dasar biologis dari belajar dan
mengingat. Synaptic facilitation merupakan
proses aktivitas saraf yang menyebabkan perubahan struktural dalam sinapsis yang memfasilitasi pembelajaran
dan memori. Contohnya adalah pengalaman unik kita yang menyebabkan
berubahnya struktur sipnatik.
Eric
Kandel peraih hadiah nobel dalam bidang kedokteran dan fisiologi untuk
penelitiannya mengenai peran perubahan
dalam sinaptik saraf di dalam memori . Penelitian ini dilakukan melalui percobaan pintarnya pada siput laut (aplysia ) dan dukung kuat dengan teori
Hebb. Siput laut dipilih untuk penelitian memori
sebagai CR classical karena memiliki komposisi sistem saraf yang sederhana dan
neuron yang sangat lebar sehingga memudahkan penelitian.
Cara penelitan menggunakan kondisi klasikal :
Siput + disentuh (CS) à tidak menarik insang dan menyedot air
Siput + disentuh (CS) à tidak menarik insang dan menyedot air
Siput
laut + sentuhan (CS) + sengatan listrik ringan (UCS) à menarik insang dan menyedot air (UCR)
Siput
+ sentuhan (CS) à
menarik insang dan menyedot air (CR).
Perubahan
pada sinapsis ini disebabkan oleh pengkondisian klasik yang di pelajari dengan
mengukur hubungan saraf yang terlibat dalam penarikan insang dan penyedotan. Pada penemuan ini,
obat-obat yang mengganggu
sintesis protein menghambat
pembentukan memori melalui pengkondisian klasik dalam siput laut.Jelas bahwa
Hebb benar .Setidaknya untuk beberapa
bentuk sederhana dari memori dimana respon belajar
adalah "diingat" pada sinapsis.
Bukti
lain yang mengungkapkan bahwa senyawa kimia adalah dasar awal penyebab rapuhnya
memori. Proses konsolidasi adalah penguatan
secara bertahap pada perubahan kimia di dalam sinapsis yang diikuti dengan
penalaman belajar.
Tahapan Memori dan Otak
Hasil
penelitian tentang peran otak dalam memori mengungkapkan dua perbedaan antara STM dan LTM :
1)
Perbedaan peran otak pada perubahan sinaps
yang mengatakan bahwa perubahan sinaps terlibat dalam long term memory (LTM) dan short term memory(STM).
2)
Perbedaan dalam struktur otak yang terlibat dalam short term memory(STM) and
long term memories (LTM) .
Tahap-tahap memori dan otak :
1. Thalamus : Informasi
visual pertama kali diarahkan melalui hipotalamus menuju daerah visual korteks
cerebral.
2. Informasi
kemudian disampaiakan ke lobus frontal dan parietal tempat terjadinya STM.
3. Informasi
yang disimpan dalam memori jangka panjang ini kemudian diadakan dalam hippocampus
selama beberapa minggu atau bulan dan
kemudian dipindahkan ke daerah
korteks serebral untuk
pemrosesan penyimpanan jangka panjang.
4. Ketika
kita memanggil kembali dari LTM, memori akan berotasi kembali ke lubus frontal
dan parietal ditempat terjadinya memori jangka pendek (working memory).
Contohnya
tentang hadiah terindah dari orangtua pada saat ulangtahun ke 17. Dimana pada
waktu itu saya lupa bahwa besok merupakan hari special saya sehingga saya tak
menanti-nantikan sesuatu yang spesial juga pada waktu itu. Saya tidur seperti
biasa kira-kira pukul 22.30. Ketika pukul 24.00 lewat sedikit, saya dibangunkan
oleh nanyian Happy birthday dari orangtua dan yang paling mengagetkan,
teman-teman saya juga ada di kamar saya ikut menyanyikan nanyian selamat ulangtahun
buat saya.
Sampai sekarang,
saya masih mengingat momen itu dimana saya terbangun dan melihat orangtua
beserta teman-teman saya (rangsangan
visual dari mata di transfer ke thalamus yang merupakan daerah visual dari
korteks occipital). Aktifitas saraf secara singkat mengadakan jejak yang
disebut dengan register sensorik. Ketika saya menutup mata, saya mampu
mengingat register sensorik dan bisa disimpan oleh memori akti di dalam STM
untuk sementara waktu di lobus fontal dan parietal dari korteks serebral. Semua
harus telah disimpan sementara dan
diproses di hippocampus kemudian ditransfer ke lobus oksipital korteks serebral.
Seperti yang saya ingat dan berpikir tentang memori ini
sekarang, lobus frontal saya memainkan peran kunci. Dengan demikian, tampak
bahwa tiga tahap memori melibatkan berbagai struktur otak yang berbeda sebagai
informasi disimpan dan diambil. Struktur otak bekerja dalam koordinasi yang
erat sebagai informasi yang masuk ke
dalam memori dan seperti yang diambil dari memori.
Gangguan pada Memori : Amnesia
Gangguan utama
pada memori yang menarik perhatian kita karena merupakan suatu kondisi yang
penting dan yang memberitahu kita tentang dasar bilogis memori :
·
Retrograde
Amnesia merupakan gangguan karakteristik memori karena
ketidakmampuan mengambil ingatan lama jangka panjang atau hilangnya
ingatan terhadap
peristiwa yang terjadi,
sebelum
insiden itu tejadi. Seperti halnya yang dialami oleh Lady
Diana pada waktu kecelakaan mobil.Tak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi
karena hanya ada satu orang yang selamat dari kecelakaan itu namun menderita
geger otak sehingga tak bisa mengingat apa yang terjadi di menit sebelum
kecelakaan. Pada amnesia retrograde, biasanya
ada gangguan sedikit pada STM dan induvidual dapat menciptakan memori baru jangka panjang selama periode setelah amnesia.
Banyak
penelitian percaya bahwa retrograde amnesia terjadi karena adanya penghinaan
terhadap otak seperti kejang, pukulan pada kepala dan peristiwa yang sangat
mencekam atau menegangkan.
·
Anterograde
Amnesia adalah gangguan memori akibat ketidakmampuan
menyimpan dan mengambil informasi baru di LTM.
Jadi amnesia
anterograde ini mengacu pada hilangnya memori untuk peristiwa setelah insiden.
Biasanya kasus seperti ini disebut sebagai amnesia murni sehingga seseorang
tidak dapat menyimpan informasi baru dalam memori jangka pendek mereka.
Studi kasus pada anterograde amnesia
:
H.M yang menderita kejang
epilepsi pada umur 10 tahun namun pada saat
berusia 27 tahun, kejang ini semakin akut walaupun telah diberi obat
anti kejang. Dokter menyarankan H.M untuk menjalankan operasi otak. Hasil dari
operasi ini adalah secara dramatis menurunkan tingkat kejang namun merusak
beberapa struktur penting di otak sehingga H.M dapat mengingat dengan normal
kejadian sebelum operasi tapi dia punya defisit memori
parah untuk peristiwa
yang terjadi setelah operasi.
Memori jangka pendeknya normal, tapi ia benar-benar tidak
mampu mentransfer informasi baru ke dalam memori jangka panjang nya. Dia
juga mampu mengingat orang-orang yang sudah
dikenal lama namun tidak pernah mampu menyimpan informasi tentang orang-orang
baru yang ditemuinya dan menganggap mereka adalah orang asing baginya.
Struktur
biologis kunci yang rusak dalam operasi HM dan sering rusak dalam amnesia
anterograde, adalah hippocampus. Hippocampus
merupakan bagian k yang memainkan peran dalam gairah emosional dan memori
jangka panjang. Dan hippocampus juga merupakan struktur
otak untuk mengatur transfer
memori dari STM ke
LTM. Kasus HM
juga menunjukkan bahwa hippocampus
memainkan peran penting dalam memori
episodik, tapi tidak memori prosedural.
Baik amnesia anterograde dan retrograde
yang dialami oleh individu dengan sindrom Korsakoff. Sindrom Korsakoff merupakan hasil dari kekurangan (vitamin Bl)
tiamin setelah bertahun-tahun dari penyalahgunaan alkohol.
Alcoholics sering memiliki pola
makan yang buruk karena mereka mendapatkan kalori yang cukup dari asupan
alkohol mereka, sehingga asupan vitamin dari makanan mereka sangat rendah.
Selain masalah mengambil beberapa vitamin dalam alkohol juga mengganggu
penyerapan tiamin dalam usus.Sering sekali Korsakoffs sindrom ini juga bisa
terjadi akibat infus glukosa yang diberikan kepada orang yang menderita gizi
buruk.
Banyak pasien pergi melalui fase akut, yang dikenal sebagai
ensefalopati Wernicke, di mana mereka menderita gangguan gerak dan fungsi
emosional dan kognitif. Pada fase kronis yang mengikuti gejala utama adalah
amnesia, terutama anterograde tetapi juga retrograde.
Kerusakan otak pada sindrom Korsakoff tampaknya meluas
dengan hilangnya sel saraf yang sering terjadi di beberapa daerah di otak
termasuk thalamus, otak kecil, korteks serebral dan lobus frontal.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
·
Memori adalah kemampuan untuk menyimpan
informasi dari waktu ke waktu melalui tiga proses: encoding (membentuk),
menyimpan, dan mengambil.
·
Ada tiga jenis ingatan, yaitu :
-
Ingatan sensoris : Proses awal yang
menerima dan menyimpan informasi lingkungan dalam bentuk mentah untuk periode
waktu yang singkat.
-
Ingatan jangka pendek (short term
memory) : Proses lain yang dapat menampung sejumlah informasi terbatas hanya
untuk waktu yang singkat 2 sampai 30 detik.
-
Ingatan jangka panjang (long term
memory) : Proses menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama.
·
Lupa merupakan ketidakmampuan untuk
memperoleh, memanggil, atau mengenali kembali informasi yang telah tersimpan
atau masih tersimpan dalam long-term memory.
·
Hukum dari Ebbinghaus : perbandingan antara hal-hal hal-hal yang
dipelajari dengan waktu yang digunakan untuk mempelajari hal-hal tersebut
sebanding.
·
Ada empat teori yang membahas tentang
lupa, yaitu decay theory, interference theory, reconstruction theory,
dan theory of motivated forgetting.
·
Synaptic facilitation merupakan proses aktivitas saraf yang menyebabkan
perubahan struktural dalam sinapsis yang
memfasilitasi pembelajaran dan memori.
·
Retrograde Amnesia merupakan gangguan
karakteristik memori karena ketidakmampuan mengambil ingatan lama jangka
panjang atau
hilangnya
ingatan terhadap
peristiwa yang terjadi,
sebelum
insiden itu tejadi.
·
Anterograde Amnesia adalah gangguan
memori akibat ketidakmampuan menyimpan dan mengambil informasi baru di LTM.
DAFTAR
PUSTAKA
Lahey, Benjamin B. 2005. Psychology An Introduction 9th
edition. New York : McGraw-Hill Book Company
Plotnik,
Rod. 2005. Introduction to Psychology 7
ed. New York :
Thomson wadswoth
Feldman,
Robert, S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba
King, Laura A. 2010. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta: Salemba Humanika
Santrock, John W. 2011. Psikologi Pendidikan edisi kedua.
Jakarta : Kencana
sangat bermanfaat artikelnya thanks yaaaa
BalasHapusbagus artikelnya:)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusthanks for your support mbak nurul dan mbak nisaa...:)
BalasHapussemoga bermanfaat,,,
:)
bagus.. trimakasih buanyak yo mba, :D
BalasHapus