Sensasi
dan Persepsi
Makalah
Psikologi Umum 1
OLEH
Nurilan Nova
Harahap (121301004)
Natassa Febrini
(121301080)
Kurnia Bobby Safarov (121301054)
Riska Andani Simargolang (121301012)
Universitas
Sumatera Utara
Fakultas
Psikologi
2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil alamin, kami
ucapkan sebagai rasa syukur atas terselesaikannya makalah ini sebagai salah
satu Tugas untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh nilai tugas dalam mata
kuliah Psikologi Umum 1 Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul yang akan kami bahas dalam
makalah kami adalah “ Sensasi dan Persepsi “.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen
pembimbing.
Yang
terhormat :
1. Ibu Ika Sari Dewi, S.Psi, Psi,
2. Ibu Dina Nazriani, M.Psi
3. Seluruh pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan
Makalah ini.
Demikianlah
makalah yg kami susun bersama kelompok. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran pembaca yang
sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Medan,
24 oktober 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Penulisan
Sensasi
adalah proses menangkap stimuli dan tahap paling awal dalam penerimaan
informasi sedangkan persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi sehingga
manusia memperoleh pengetahuan baru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi
menjadi informasi.
pengalaman elementer yang segera,
yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan
terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera termasuk kedalam
sensasi. Sedangkan suatu proses aktif timbulnya kesadaran dengan segera
terhadap suatu obyek yang merupakan faktor internal serta eksternal individu
meliputi keberadaan objek, kejadian dan orang lain melalui pemberian nilai
terhadap objek tersebut termasuk kedalam persepsi. Sejumlah informasi dari luar
mungkin tidak disadari, dihilangkan atau disalahartikan. Mekanisme penginderaan
manusia yang kurang sempurna merupakan salah satu sumber kesalahan persepsi.
Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Tetapi didalam prosesnya sensasi dan presepsi berbeda, kalau sensas peneriamaan
stimulus lewat inderasedangkan persepsi yaitu menafsirkan stimulus yang telah
ada didalam otak.
Kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsi dan
memsesasikan sesuatu stimulus, hasil persepsi dan sensasi mungkin akan berbeda
antara individu satu dengan individu lain.karena persepsi dan sensasi bersifat
individual.contohnya pada perbeadaan kapasitas alat indera menyebabkan perbedaan
dalam memilih pekerjaan atau jodoh, mendengarkan musik, atau memutar radio.
Yang lebih jelasnya, sensasi mempengaruhi persepsi, jadi keduanya saling
berhubungan satu sama lain.
B. Perumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian dari sensasi dan persepsi ?
2. Apa sajakah
Macam-macam dari sensasi dan persepsi ?
3. Bagaimana
proses terjadinya sensasi dan persepsi ?
4. Apa sajakah
Perpedaan dari sensasi dan persepsi ?
5. Bagaimana
aplikasi sensasi dan persepsi ?
C.Tujuan Penulisan
1.1 Tujuan umum
Mengetahui
secara global tentang sensasi dan persepsi.
1.2
Tujuan
khusus
- Menjelaskan pengertian sensasi dan transduksi
- Mendefinsikan apa yang dimaksud dengan organ sensoris, reseptor
sensoris dan stimulus untuk setiap sensasi.
- Membedakan dan membandingkan absolute
threshold and the difference threshold
- Menjelaskan pengertian psikofisik dan hukum Weber dan adaptasi sensorik.
- Menjelaskan terjadinya proses penglihatan warna.
- Menjelaskan peran sel kerucut dan sel batang dalam adaptasi gelap
dan terang.
- Membandingkan perbedaan teori kromatik dan teori proses opponent
dan memberikan contohnya untuk masing-masing teori.
- Menjelaskan proses terjadinya pendengaran.
- Menjelaskan terjadinya proses penginderaan kinestesi, perabaan dan
pengecapan.
- Membedakan persepsi dengan sensasi.
- Menyebutkan dan menjelaskan lima prinsip Gestal dalam perceptual organization.
- Menjelaskan empat macam konstansi persepsi
- Mengidentifikasi isyarat monokuler dan binokuler
- Menjelaskan pengertian ilusi
- Menjelaskan terjadinya ilusi visual
- Menyebutkan jenis-jenis ilusi dan memberikan contoh penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Metode Penulisan
Jenis penulisan
Penulisan
makalah psikologi ini menggunakan jenis penulisan deskriptif yaitu menggunakan
jenis penulisan menjabarkan suatu proses terbentunya argumentasi yang berupa
persepsi maupun sensasi. Dan makalah psIkologi ini menggunakan metode
pendekatan deskriptif dengan kajian literatur yaitu pengambilan datanya dari
sumber internet maupun buku tanpa menggunakan penelitian.
Fokus penulisan
Penulisan
makalah psikologi ini berfokus pada hal-hal yang berupa sensasi dan persepsi
yang terbentuk secara spontan pada manusia, melalui makalah ini saya menyajikan
proses terbentuknya sensasi dan presepsi,. Dan aplikasi didalam kehidipan
secara realitanya.
Sumber data
Penulis
menggunakan metode literatur dengan mengembangkan data-data dari berbagai
sumber yang ada, selanjutnya dikemas menjadi satu serta makalah psikologi ini
menggunakan sumber data yang di dapatkan dari berbagai buku dan pendapat dari
tokoh-tokoh yang ada.
Tekhnik
pengumpulan data
Setelah
mendapatkan berbagai metode dan informasi dari berbagai sumber yang ada, mulai
dari buku dan internet. Penulis mencoba untuk menggabungkan data yang ada dan
dikelompokkan kedalam berbagai aspek sosil maupun keperawatan.
Analisa data
Penulis
menggunakan analisa melalui interferensi dari buku maupun dari internet. Dari
semua itu penulis mencoba menyimpulkan dari berbagai pertanyaan atau masalah
yang ada selama ini tentang bagaimana terbentuk dan prosesnya senssai dan
persepsi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sensasi
Sensasi pada
dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar. Sensasi berasal dari kata “sense” dalam bahasa Inggris
yang berarti alat pengindraan, yang menghubungkan organisasi dengan
lingkungannya. Secara lebih luas, sensasi dapat diartikan sebagai
aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan oleh indra kita, seperti
temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang coklat.sebuah sensasi
dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak yang privat dan
spontan.
Benyamin B.
Wolman (1973, dalam rakhmat, 1994) menyebutkan sensasi sebagai “pengalaman
elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau
konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indra.
Apa pun
definisi sensasi, fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungan
sangat penting. Melalui alat indra, manusia dapat memahami kualitas fisik
lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alat indralah, manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kemapuan untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat
indra, manusia sama, bahkan mungkin rendah lebih dari rumput-rumputan, karena
rumput dapat juga mengindra cahaya dan humiditas ( Lefrancois, 1974,
dalam rahmat, 1994 ).
B. KONSEP DASAR SENSASI
Sensasi memiliki 3 konsep dasar, yaitu : Stimuli, Tranduksi, dan Ambang.
-
Stimuli (rangsang) merupakan setiap aspek dari dunia luar yang
secara langsung berpengaruh pada prilaku/kesadaran manusia. Syarat stimuli agar
dapat direspons atau dipersepsi dan disadari oleh individu yang menjadi
sasarannya adalah stimuli harus cukup kekuatannya. Dengan demikian stimulus
atau perangsang tersebuat dapat diamati atau direspon oleh alat indera.
-
Tranduksi (tranduction) merupakan proses perubahan suatu bentuk energi
ke dalam bentuk energi yang lain. Tranduksi menghasilkan potensial aksi yang
mengalirkan informasi mengenai rangsangan melalui sistem syaraf ke otak. Ketika
rangsangan ini sampai ke otak, Informasi bergerak ke bagian yang berhubungan
pada korteks serebrum.
-
Ambang adalah batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris
bisa terjadi. Ambang terbagi 2 yaitu :
1.
Absolute
threshold (ambang batas absolute)
Ambang
batas absolute adalah tingkat terdeteksi terkecil dari stimulus. Setiap sistem
sensoris harus dapat mendeteksi tingkat energi yang berbeda. Energi ini dapat
berbentuk rangsangan cahaya, suara, kimia atau mekanis. Seberapa banyak
rangsangan yang di butuhkan agar dapat melihat, mendengar, mengecap, mencium
atau meraba sesuatu? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini adalah
dengan menganggap adanya sebuah ambang batas absolut (absolute threshold), atau
jumlah energi rangsangan minimum yang dapat dideteksi seseorang. Jika energi
sebuah rangsangan berada di bawah ambang batas absolut ini kita tidak dapat
mendeteksi rangsangan tersebut (Glasberg dan Moore, 2006). Sebagai contoh,
ambilah sebuah jam yang berdetak; letakkan diatas meja dan berjalanlah menjauh
sampai anda tidak dapat mendengarnya kembali. Setelah itu dekati kembali sampai
anda mendengar detak jam itu lagi. Tahan posisi anda dan perhatikan bahwa
kadang-kadang detak jam ini menghilang dan anda harus mendekat untuk mencapai
ambangnya; pada kesempatan lain mungkin saja detaknya terdengar keras dan anda
dapat mundur menjauh.
2. Difference
threshold (ambang batas perbedaan)
Ambang
batas perbedaan adalah perbedaan pada rangsangan yang diperlukan untuk
membedakan satu rangsangan dengan rangsangan yang lain. Ambang batas perbedaan
ini juga disebut sebagai ”just noticeable difference” atau perbedaan yang dapat
dilihat. Sebagai contoh, ketika musik dimainkan dengan pelan, anda akan dapat
menyadari ketika teman anda menaikkan volumenya bahkan pada jumlah yang kecil.
Akan tetapi pada saat ia menaikkan volume dengan jumlah yang sama ketika musik
dimainkan dengan keras, anda munkin tidak akan menyadarinya. Itu merupakan ambang perbedaan. Pada
ambang batas perbedaan ini kita juga mengenal sebuah hukum yaitu Hukum Weber
(weber law).
Ø Weber law
Weber’s
law adalah sebuah prinsip atau hukum yang mengatakan bahwa dua rangsangan harus
berbeda dalam proporsi yang konstan (bukan jumlah yang konstan) dan dapat
dikatakan berbeda. Sebagai contoh, ketika saya meletakkan 1 lilin pada 50
lilin, maka itu tidak akan mempengaruhi cahaya lilin tersebut. Tetapi ketika saya
meletakkan 2 lilin pada 100 lilin maka akan ada perubahan pada cahaya lilin
tersebut, tetapi proporsinya tetap 1:50, hanya jumlahnya saja yang berubah.
C. Adaptasi sensori
Adaptasi sensori merupakan
dara otak menanggapi informasi yang tidak beribah dari indera yaitu penciuman,
pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perabaan. Perbedaannya adalah pada
habituasi,sensori reseptor pendengaran tetap merespon bunyi yang ada tetapi
otak tengah bawah tidak mengirim sinyal-sinyal tersebut kepada cortex. Contoh :
makanan yang kita makan awalnya mempunyai rasa tetapi karena lama kelaaaaamaan
dilakukan secara berulang maka makanan tersebut tidak lagi mempunyai rasa. Sama
seperti ketika mulai memakai kalung, pada awal pertama kita memakai kalung maka
kita dapat merasakannya tetapi lama kelamaan kita akan menjadi biasa dan tidak
merasakan bahwa kalung tersebut menggantung di leher kita.
D . Jenis – Jenis Sensasi
Sensasi berasal dari kata
“sense” yang artinya penginderaan. Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk
menerima jenis rangsangan tertentu. semua organisme memiliki reseptor sebagai
alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari luar dan dari
dalam dirinya. Alat indera yang kita kenal ada 5 macam , yaitu indera
penglihatan, indera pendengaran, peraba, pengecap, dan pembau.
1.
Indera
penglihatan (mata)
Mata
adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah
terang atau gelap. Dalam proses penglihatan, kita
membutuhkan cahaya untuk menerjemahkan hasil penglihatan. Cahaya adalah satu
bagian kecil dari bentuk energi yang kita ketahui sebagai radiasi elektromagnetik.
Ø Apa
pengertian cahaya ?
Cahaya
adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata. Cahaya dapat
di lihat melalui mata.
Ø Bagaimana
mata dapat bekerja?
Mata
kita ini bisa melihat sebuah benda jika ada cahaya yang dipantulkan oleh benda
itu. Pantulan cahaya dari benda itu akan diterima oleh kornea. Lalu, diteruskan
ke lensa mata kita melalui pupil. Nah, pada mata yang normal, lensa mata kita
akan memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat pada bintik kuning.
Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya tadi ke pusat
syaraf penglihatan kita di otak.
Keterangan :
Kornea
Merupakan bagian terluar dari bola mata kita
yang tugasnya menerima cahaya dari sumber cahaya. Korena mata itu terletak di
bagian paling depan. Tidak berwarna atau bening. Padahal seolah-olah, warna
yang kita lihat adalah hitam, cokelat, biru, dan sebagainya. Itu sebenarnya,
bukan warna kornea, tapi itu adalah warna iris yang letaknya ada di belakang
kornea yang tembus karena kebeningan kornea mata kita.
Pupil
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.
Disebut juga anak mata. Ia adalah pembukaan di tengah mata. Kalau cahaya masuk ke mata kita, pasti melalui pupil. Lalu cahaya itu diteruskan melalui lensa yang memusatkan bayangan ke retina. Asal kamu tahu saja, ukuran pupil itu dikendalikan oleh otot. Kalau mata kita sedikit menangkap cahaya, maka pupil akan membesar. Kalau cahayanya semakin terang, pupil akan mengecil.
Retina
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning.
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning.
Ø Buta
Warna
Buta Warna adalah suatu
kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap
suatu spektrum warna tertentu akibat faktor genetis. Buta warna juga sering
disebut gangguan persepsi warna. Penderita buta warna kesulitan membedakan
nuansa warna atau buta terhadap warna tertentu.
Ø Apa
penyebab buta warna?
Retina mata memiliki hampir tujuh juta sel
fotoreseptor yang terdiri dari dua jenis sel– sel batang dan sel kerucut– yang
terkonsentrasi di bagian tengahnya yang disebut makula. Sel batang sangat
sensitif terhadap cahaya, dan dapat menangkap cahaya yang lemah seperti cahaya
dari bintang di malam hari, tetapi sel itu tidak dapat membedakan warna. Berkat
sel batang kita dapat melihat hal-hal di sekitar kita di malam hari, tetapi
hanya dalam nuansa hitam, abu-abu, dan putih. Sel kerucut dapat melihat detail
obyek lebih rinci dan membedakan warna tetapi hanya bereaksi terhadap cahaya
terang. Kedua jenis sel tersebut berfungsi saling melengkapi sehingga kita
bisa memiliki penglihatan yang tajam, rinci, dan beraneka warna. Buta warna
juga dapat terjadi karena adanya kelainan genetik. Bagaimana cara mengetahuinya
? yaitu dengan melakukan tes buta warna.
Buta warna sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi 3 jenis yaitu trikromasi, dikromasi dan monokromasi.
Buta warna jenis trikomasi adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis
ataulebih sel kerucut. Ada tiga macam trikomasi yaitu:
ü Protanomaliyang
merupakan kelemahan warna merah,
ü Deuteromaliyaitu
kelemahan warna hijau,
ü Tritanomali
(low blue)yaitu kelemahan warna biru.
Dikromasimerupakan tidak adanya satu dari 3
jenis sel kerucut, tediri dari:
ü Protanopia
yaitu tidak adanya sel kerucut warna merah sehingga kecerahan warna merahdan
perpaduannya berkurang,
ü Deuteranopia
yaitu tidak adanya sel kerujut yang peka terhadap hijau, dan
ü Tritanopia
untuk warna biru.
Sedangkan monokromasi ditandai dengan
hilangnya atau berkurangnya semua penglihatan warna, sehingga yang terlihat
hanya putih dan hitam pada jenis typical dan sedikt warna pada jenis atypical.
Jenis buta warna ini prevalensinya sangat jarang
2.
Indera
pendengaran (telinga)
Telinga
merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telingga dalam. Telinga
berfungsi untuk mendengar suara-suara yang ada disekitar kita.
Ø Apa
itu suara?
Suara adalah gelombang mekanis yang merupakan
osilasi tekanan ditularkan melalui, gas padat cair, atau, terdiri dari
frekuensi dalam kisaran pendengaran dan dari tingkat cukup kuat untuk
didengarkan.
Ø Bagaimana
proses mendengarkan suara?
Proses mendengar
dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan
seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan kedalam telinga tengah melalui tulang –
tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan kedalam telinga dalam
melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat
didalam skala vesstibuli.
Ø Sebagai
Organ Keseimbangan
Selain bagian
pendengaran, bagian telinga juga terdapat reseptor perangsang keseimbangan atau
equilibrium. Indra keseimbangan ini terdapat didalam Canalis semicircularis. Di
dalam ductus itu terdapat endolymphe. Pada tiap-tiap pangkal canalis
semicurlaris itu membesar dan merupakan sebuah pentolan yang disebut ampula
membranaceus. Di dalam ampula membranaceus inilah terdapat indera keseimbangan
yang terdiri dari serangkaian sel-sel berambut. Indera keseimbangan ini
mengatur keseimbangan kita ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan.
- Indera peraba (kulit)
Kulit adalah bagian paling
luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar tubuh manusia. Kulit membungkus
tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa perih menyengat. Hal itu menunjukkan betapa kulit,
selain membungkus tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di
bawahnya. Pada kulit terdapat ujung-ujung saraf sensorik sebagai reseptor
khusus untuk sentuhan tekanan, temperature serta rasa sakit. Sebagian besar
reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada lapisan epidermis.
Kepekaan peraba pada manusia sangat besar, terutama di ujung jari dan bibir.
Kulit memiliki fungsi sebagai
berikut :
1. Monoreseptor, yang berkaitan dengan
indera peraba, tekanan gerakan, kinestesi.
2. Thermoreseptor, berada di bawah
kulit, berkaitan dengan penginderaan yang mendeteksi panas dan dingin.
3. Reseptor nyeri, berkaitan
dengan mekanisme proyektif bagi kulit.
4. Kemoreseptor, yang mendeteksi rasa
asam basah dan garam.
- indera penciuman (hidung)
Hidung merupakan alat indera
manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimiayang berupa gas.di
dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan
sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia
olfaktori) di ujungnya dandiliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembab rongga hidung. Epithellium olfactorypada bagian meial rongga hidung
memiliki fungsi dalam penerimaan sensasi bau.
·
Cara
kerja alat penciuman pada manusia
Indera penciuman mendeteksi
adanya molekul-molekul diudara. Di dalam rongga hidung terdapat olfactory
epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada
organ ini ada organ yang berperan sebagai pendeteksi bau(smell receptors).
Reseptor ini jumlahnya sekitar 10 juta.Ketika partikel bau tertangkap oleh
reseptor, sinyal akan di kirim ke olfactory melalui saraf olfactory. Bagian
inilah yang mengirim sinyal keotak dan kemudian di proses oleh otak bau apakah
yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu harumnya bau sate padang atau
menyengat nya bau selokan.
5 .
Indera pengecap (lidah)
Lidah merupakan reseptor
yang banyak memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus
yang berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yanh tersusun dari
otot. Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu rasa
manis , asin, asam dan pahit
.
·
Struktur
lidah
Lidah dalah kumpulan tot
rangkapada bagian lantai ulut ang dapat membantu encernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera engecap yang banyak
memiliki struktur unas pengecap.Lidah juga turut membantu dalam indakan
bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.
E.Pengertian Persepsi
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception
berasal dari bahasa Latin perception: dari percipere, yang
artinya menerima atau mengambil.
Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan,
bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas ialah
pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana cara seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu (Leavitt, 1978). Menurut Yusuf (1991:108) menyebut persepsi
sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”. Bagi Atkinson, persepsi adalah proses
saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus dalam lingkungan.
Menurut Verbeek, persepsi dapat dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia
secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat
lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses
pendahulu dari proses persepsi.
Definisi lainpun menyebutkan, bahwa persepsi adalah
membedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan perhatian terhadap suatu objek
rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan
proses interpretasi (penafsiran) berdasarkan pengalaman terhadap suatu objek.
Pareek memberikan definisi yang lebih luas, yaitu
persepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi kepada
rangsangan pencaindra atau data.
Dalam persepsi stimulus dapat dating dari luar, tetapi
juga dapat datang dalam diri individu sendiri. Namun demikian sebagian terbesar
stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan. Sekalipun persepsi dapat
melalui macam-macam alat indera yang ada pada diri individu, tetapi sebagian
besar persepsi melalui alat indera penglihatan. Karena itulah banyak penelitian
mengenai persepsi adalah persepsi yang berkaitan dengan alat penglihatan.
F. JENIS
PERSEPSI
Ø Perseption Visual (Persepsi Visual)
Suatu proses melihat dimana pengalaman-pengalaman
individu dihubungkan dengan benda yang sedang dilihat. Masalah
utama dalam persepsi visual adalah bahwa apa yang orang lihat adalah bukan
hanya terjemahan rangsangan retina (yaitu, gambar pada retina). Jadi orang yang
tertarik dalam persepsi telah lama berjuang untuk menjelaskan apa visual yang
pengolahan lakukan untuk membuat apa yang benar-benar melihat.
•
Ada berbagai cara menyusun stimuli
yang dikenal dengan hukum
Gestalt,
artinya keseluruhan atau konfigurasi.
•
Ide
dasarnya adalah bahwa stimuli dikelompokkan manjadi pola yg paling sederhana yg
memiliki arti. Prinsip utamanya adalah :
1) Wujud dan latar ( Figure and Ground)
Obyek-obyek yang kita amati disekitar kita selalu muncul sebagai wujud (figure) dengan hal lainnya sebagai latar (ground).
2) Kedekatan (Proximity)
Hal-hal
yang saling berdekatan dalam waktu atau tempat cenderung dianggap atau
dipersepsikan sebagai suatu totalitas atau kelompok.
3) Ketertutupan ( Closure ) Hal-hal yang cenderung menutup akan
membentuk kesan totalitas tersendiri.
4) Kesamaan (Similarity) Hal-hal yang mirip satu sama lain, cenderung
kita persepsikan sebagai suatu kelompok atau suatu totalitas.
O O
O O O O O O O O
X X X X
X X X
X X X
O O O O O O O O O O
X X X X
X X X
X X X
5) Kesinambungan (Continuity) Orang akan cenderung mengasumsikan pola
kontinuitas pada obyek-obyek yang ada.
·
Depth
Perception (Persepsi Kedalaman)
Depth
Perception adalah kemampuan memersepsi objek secara tiga dimensi,sedangkan
gambar yang ada di retina kita berbentuk dua dimensi. Lihatlah sekitar kita.
Kita tidak melihat sekitar kita sebagai sesuatu yang datar,tetapi kita melihat
sebagian objek lebih jauh dan lebih dekat,bahkan ada objek yang saling tumpang
tindih. Pemandangan dan objek yang kita lihat itu memiliki kedalaman. Bagaimana
kita melihatnya? Untuk melihatnya kita menggunakan dua macam informasi,yaitu:
1.
Monocular
cues (Isyarat monokular)
Monocular
cues atau isyarat monokular adalah isyarat kedalaman yang tersedia pada gambar
dari satu mata,baik kiri maupun kanan. Isyarat ini sangat kuat dalam situasi
normal dan dapat memberikan kesan kedalaman yang sangat kuat.
2. Binocular cues (Isyarat binocular)
Binocular
cues atau isyarat binocular adalah isyarat kedalaman yang bergantung pada
kombinasi gambar pada mata kiri dan mata kanan dan cara kedua mata bekerja
sama. Gambar yang dihasilkan sedikit berbeda karena kedua mata berada pada
posisi yang berbeda. Contoh, cobalah kita mengangkat tangan sekitar 10 inci
dari mata kita, secara bergantian tutup mata anda secara bergantian kiri dan
kanan,dan biarkan hanya ada satu mata saja yang terbuka, gambar tangan kita
akan terlihat bergerak maju mundur karena gambar mata kita berada pada tempat
yang sedikit berbeda pada retina kiri dan kanan.
E.ILUSI
Konstansi
persepsi memungkinkan kita untuk membuat dunia yang kita lihat menjadi masuk
akal.namun terkadang kita dapat terperdaya oleh karena ilusi persepsi.Ilusi
adalah kesalahan sistematis yang memberikan kita sedikit gambaran mengenai
strategi yang digunakan oleh otak. Ilusi visual terjadi ketika
strategi-strategi yang biasanya menghasilkan persepsi yang akurat diterapkan
secara berlebihan pada situasi yang tidak sesuai,namun ilusi bukan sesuatu yang
abnormal.
Ø Ilusi Optis
Ilusi optis adalah ilusi
yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.
Ø Ilusi Ilusi Muller-lyer
Terjadi karena otak salah mengartikan
informasi sensorik.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kami
menyimpulkan bahwa Proses
penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai dari proses
penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi, kemudian diikuti dengan
proses persepsi sampai proses penyimpanan dan penggunaan kembali informasi
tersebut, Jadi
persepsi adalah proses memberi makna pada sensasi. Dengan melakukan persepsi manusia memperoleh
pengetahuan baru. Persepsi mengubah sensasi menjadi informasi Jika
sensasi adalah proses kerja idera kita maka persepsi adalah cara kita
memproses data inderawi tadi menjadi
informasi agar dapat kita artikan
Proses penginderaan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima
stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagia alat penglihatan, telinga
sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat
pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan. Persepsi stimulus
dapat datang dari luar, tetapi juga dapat datang dalam diri individu sendiri.
Tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar individu yang bersangkutan.
Karena persepsi merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu, maka
apa yang ada dalam diri individu akan aktif dalam persepsi.serta dapat
dikemukakan karena perasaan, sedangkan sensasi dapat ditemukan pada waktu
proses menagkapnya stimuli.
Sensasi merupakan pendeteksi energy
fisik yang di hasilkan atau di pantulkan oleh benda-benda fisik, sel-sel tubuh
yang melakuakan penderteksi ini, organ inderawi ( mata, telinga, hidung, kulit
dan jaringan tubuh ) proses penginderaan menyadarkan kita akan adanya suara,
warna, bentuk dan elemen kesadaran yang lain. Tanpa sensasi kita tidak dapat
menyentuh dalam arti sesungguhnya dunia nyata. Tapi untuk membuat dunia yang
mendera indera kita menjadi sesuatu yang masuk akal.
proses sensasi dan presepsi itu
berbeda. Dalam ungkapan lain disebutkan,”sensasi ialah penerimaan stimulus
lewat alat indra, sedangkan persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada
didalam otak”. Meskipun alat untuk menerima stimulus itu serupa pada setiap
individu, interpretasinya berbeda. Persepsi dipengaruhi oleh pengetahuan,
hipotesis, dan prasangka-prasangka serta sinyal-sinyal sersorik, misalnya:
Ilusi.
B.
SARAN
Diharapkan
agar para Mahasiswa mampu dan mengerti tentang jenis-jenis dari sensasi dan
persepsi serta bagaimana proses terjadinya. Agar kita semua bisa lebih
berhati-hati didalam menyingkapi sesuatu yang ada di sekitar kita. Karena pola
sensasi dan persepsi itu kadang terjadi tanpa kita sadari, itu semua terjadi dari
proses apa yang kita lihat dan kita fikirkan. Sesasi dan persepsi itu datangnya
dari rangsangan stimulus yang ada didalam diri kita sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
college.cengage.com/psychology/nevid/.../conceptchart_03.1.pdf
4.
"Absolute
Threshold." (2001). (2001). Gale
Encyclopedia of Psychology. Gale Encyclopedia of Psychology. Found at
http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406000012.html Ditemukan di
http://www.encyclopedia.com/doc/1G2-3406000012.html
5. Fundamentals of Sensation and Perception , Michael Levine. Dasar-dasar
Sensasi dan Persepsi, Michael Levine. Oxford University Press (3rd Edition). Oxford University Press (3rd Edition). London , 2000. London , 2000.
6.
King,Laura.2010.Psikologi Umum:Sebuah Pandangan
Apresiatif.Jakarta:Salemba Humanika
7.
Lahey,Benjamin,B.2005.Psychology an
Introduction.9th edition.New York :McGraw-Hill
Book Company.
8.
Prawira, Purwa,Atmaja.2012.Psikologi Umum Dengan Perspektif
Baru.Cetakan 1.Jogjakarta.Ar-Ruzz Media
9.
Fudyartanta,Ki.2011.Psikologi Umum 1&2.Cetakan 1.Jogja.Pustaka
Pelajar
10.
Sarwono,
Dr.Sarlito,Wirawan.2000.Pengantar Umum Psikologi.Cetakan 8.Jakarta.PT.Bulan
Bintang
11.
Wade,
Carole.2008.PSIKOLOGI.9th edition.Jakarta.Penerbit Erlangga
wah baru liat ne komentnya,,
BalasHapusiyah sama - sama, semoga bermanfaat,,
maaf, admin baru akan mulai aktif lagi ini,soalnya kemarin-kemarin lagi full activiy,,
thanks for your support guys
:)
coba yang ini,,,
BalasHapusobat pembesar penis klg
obat perangsang opium spray asli
vagina getar suara
boneka sex full body jepang
harga klg
coba yang ini,,,
BalasHapusobat pembesar penis klg
obat perangsang opium spray asli
vagina getar suara
boneka sex full body jepang
harga klg
alat pembesar payudaraafrica black ant
viagra usa
perangsang ailida chandy
obat prangsang potenzol
obat perangsang sex drop
obat procomil spray