Nilai
Standar, Distribusi Normal, dan Nilai Distribusi Standar
A. Nilai
Standar
Nilai standar juga sering disebut dengan
z-scores, hal ini dikarenakan huruf z itu melambangkan nilai standar. Nilai
standar itu merubah nilai baku tiap jumlah nilai dan petunjuk dari devisiasi
rata-rata, ukuran standar deviasi.
Rumusnya:
Di mana: Zx =Nilai
standar
X =
Nilai Baku
= Nilai Rata-rata
S = Nilai Standar deviasi
Kita
juga dapat melihat perbandingan dari z-score dari dua benda. Pertama, dari
tanda positif atau negative yang ditampilkan oleh rata-rata. Yang kedua dilihat
dari jarak kemutlakan z-score yang menjelaskan bagaimana banyaknya standar deviasi
diantaranya nilai dan rata-rata.
1.
Karakteristik dari
Nilai Standar
Karakteristik
yang pertama dari nilai standar ialah rata – rata sebuah distribusi dari
bilangan z ( akan selalu sama dengan nol. Hal ini karena sehingga
= 0
Kemudian
yang kedua adalah bilangan baku akan selalu memiliki variansi dan standart
deviasi yang sama dengan 1. Dan yang ketiga adalah menyeragamkan semua
distribusi tidak dapat mengubah bentuk dari distribusi tersebut. Jika
distribusi dari data mentah merupakan skew negative, maka bilangan z juga akan
di skew negative.
2.
Penggunaan Nilai Standar
Penggunaan yang pertama dari nilai
standar ialah menemukan nilai standar pada nilai distribusi. Maksudnya nilai standar digunakan
untuk membantu menemukan nilai dalam distribusi persentil. Dan persentil
itu digunakan untuk membantu mempelajari bagaimana rendah atau tingginya suatu nilai relatif ke nilai
lainnya di distribusi. Jadi, dalam hal ini nilai z membantu untuk menentukan
relatif nilai dari rata-rata distribusi. Keuntungan dari nilai z pada persentil
untuk mencari nilai dalam distribusi adalah bahwa persentil hanya memberikan
tingkatan tranformasi dari rasio skala nilai baku yang diberikkan. Kerugiannya
adalah nilai tersebut adalah nilai yang mudah ditafsirkan.
Lalu
penggunaan yang kedua adalah untuk perbandingan nilai. Maksudnya nilai standar
digunakan untuk membandingkan antara dua obyek, lalu didapatkan kesimpulan dari
perbandingan nilai tersebut.
B. Distribusi
Normal
Distribusi
normal adalah sebuah distribusi frekuensi yang bentuknya sangat spesifik.
Selain itu, distribusi normal ini merupakan konsep yang sangat penting, karena
banyak menggunakan variable seperti, tinggi, lebar, kecerdasan, kepribadian,
sifat, dan lain sebagainya.
C.Distribusi Standar Normal
1. Karakteristik dari Distribusi
Standar Normal
Karakteristik yang pertama dari distribusi
standar normal adalah distribusi dari nilai standar dan rata-rata dari
distribusi normal standar selalu nol dan variasi serta simpangan bakunya selalu
satu. Dan karakteristik yang kedua, bentuk kurva selalu berbentuk lonceng.
Kemudian, bilangan
baku akan selalu memiliki variansi dan standart deviasi yang sama dengan 1.
Lalu, menyeragamkan
semua distribusi tidak dapat mengubah bentuk dari distribusi tersebut. Jika
distribusi dari data mentah merupakan skew negative, maka bilangan z juga aka
nada di skew negative
3.
Aplikasi dari Nilai Distribusi
Standar
Untuk
data pada distribusi normal, distribusi normal standart dapat digunakan sebagai
alat untuk menjawab pertanyaan mengenai data.
Berikut
ini akan kita bahas mengenai beberapa aplikasinya,
a.
Perhitungan persentil : Nilai distribusi standar dapat digunakan untuk
menghitung persen dari nilai lainnya. Aplikasi ini digunakkan pada situasi yang
tidak menggunakkan frekuensi distribusi yang lengkap. Tapi kita dapat
menerangkan statistic untuk distribusi.
b.
Perhitungan nilai baku yang sesuai dengan persentil : Distribusi normal standar
dapat digunakkan dengan menghitung persentil pada nilai baku. Jika persentil
dapat bagian dengan table dibawah area normal kurva dengan menentukan nilai Z
dari proporsi.
c.
Menugaskan kasus pada kelompok: Nilai distribusi standar memberikan penugasan
kasus pada kelompok pada dasar dari nilai mereka dari suatu variabel. Pemakaian
ini relevan untuk tugas diagnosis, penempatan tugas, atau situasi lainnya yang
sedang berlangsung.
4.
Nilai Standar Lainnya
a.
Perubahan Nilai Standar
Perubahan
nilai standar dapat diciptakan dari sebuah distribusi yang memiliki suatu mean
atau rata-rata dan standart deviasi yang diinginkan dan dihitung berdasarkan
persamaan berikut:
Di
mana,
= standart deviasi yang diinginkan
= bilangan baku dari persamaan 4.1
= mean yang diinginkan
b. Pemulihan
Nilai Standar
Pemulihan
ke bentuk awal akan memindahlan sebuah distribusi yang tidak baku dalam arah
yang naik, tetapi tidak akan mencapai distribusi normal yang sempurna.
c. Bilangan
– T
Pada
perubahan bilangan baku dikatakan bilangan –T
. Pemulihan bilangan baku ini menggunakan persamaan 4.2 memiliki mean atau
rataan 50 dan standart deviasi 10. Bilangan-T
yang dihitung dengan mensubsitusi kedalam persamaan 4.2, 10 untuk dan 50 untuk .
d. Bilangan
baku sembilan
Perubahan
bilangan z lainnya yang biasa
digunakan adalah “stanine score”. Stanine score digunakan untuk nilai mentah
normalnya. Dalam konsep ini, didapatkan keuntungan seperti stanine score bisa
meniadakan bilangan negative dan desimal, dan memberikan lokasi relative dalam
distribusi.kekurangannya adalah kurang cermat, nilai yang kita dapat bisa
berbeda bila nilai mentahnya berbeda walaupun menggunakan stanine yang sama.
Distribusi Sampling dan Perkiraan
Interval
A. Distribusi
Sampling
Pengertian distribusi
sampling akan kita bahas pada beberapa pengertian berikut. Pertama, distribusi sampling adalah
entitas teoritis atau khayalan. Walaupun teori ini untuk menggambarkan semua
kemungkinan dari ukuran sampel. Kedua, distribusi samping tidak menampakkan
frekuensi kemunculan nilai pada variabel, tapi bukannya menggambarkan seberapa
sering berbagai nilai statistik beberapa diperoleh sebagai statistik dihitung
untuk sampel yang diambil dari populasi. Ketiga, distribusi sampling tidak selalu
didasarkan pada gambar semua sampel yang mungkin dari suatu populasi.
1. Distribusi Sampling dari Rata-rata
Jika kita menggambarkan beberapa ukuran
sampel (N) dari suatu populasi dan menghitung rata-rata untuk setiap sampel,
kita akan mendapatkan nilai rata-rata akan berbeda dari sampel satu ke sampel
yang lain. Walaupun sampel yang digambarkan dari populasi yang sama, kita tidak
bisa memungkiri bahwa nilai rata-ratanya sangat menggambarkan secara lengkap
satu dengan lainnya. Kebervariasian nilai rata-rata sampel dari suatu sampel ke
sampel selanjutnya dikatakan sampling error karena tidak ada sampel yang sama
persis semuanya dengan populasinya.
2. Karakteristik
Distribusi Sampling dari Rata-rata
Beberapa karakteristik dari
distribusi sampling akan kita bahas pada beberapa bagian di bawah ini. Yang
pertama, distribusi sampling memiliki perkiraan bentuk normal dan akan semakin
baku sebagai ukuran dari sampel yang meningkat. Lalu, distribusi sampling dari
mean) akan sama dengan rata – rata dari
populasi (µ) dan standart deviasi distribusi sampling dari mean disebut standard error of mean.
σp= σX = atau
dimana : σ = simpangan baku dari populasi
ŝ = sampel
simpangan baku yang bena
N = ukuran dari
gambar sampling dari populasi
3. Distribusi
Sampling dari Proporsisi
Distribusi sampling proporsisi
melukiskan frekuensi kejadian dari nilai sebuah sampel ketika semua kemungkinan
sampel dapat tergambarkan dari populasi atau tempat yang tergambarkan dari karakternya.
B. Perkiraan
Interval
Perkiraan interval ini dilakukan untuk
menarik kesimpulan dari populasi yang kita teliti sebelumnya dengan cara
meneliti sampel yang representativ untuk dipelajari kemudian berusaha untuk
menarik kesimpulan dari analisis tersebut.
- Kepercayaan
Interval dari Populasi Rata-rata
Membentuk sebuah interval untuk rata–rata populasi mencakup dari menemukan
hasil dari nilai yang memiliki probabilitas diketahui yang didapat dari rata –
rata populasi.
Ada tiga cara
untuk memperoleh taksiran tersebut
·
Jika standart deviasi
diketahui dan populasi berdistribusi normal
Dimana,
= koefisien kepercayaan
= nilai z yang didapat dari tabel normalbaku
untuk peluang
·
Jika standart
deviasinya tidak diketahui dan populasinya berdistribusi normal
Dimana,
= koefisien kepercayaan
= nilai t yang di dapat dari daftar
distribusi student dengan p = dan
dk= (n-1)
·
Jika standart deviasi
tidak diketahui dan populasinya berdistibusi normal. Dalam hal ini jika ukuran
sampel n tidak terlalu kecil makadalil limit pusat dapat digunakan. Selanjutnya
aturan – aturan yang di uraikan dalam persamaan 5.4 dapat digunakan
- Kepercayaan
Interval dari Populasi Proporsisi
Kepercayaan atau kevalidan dari
parameter juga digunakan untuk menaksir proporsi presentasi dari kejadian dalam
suatu populasi yang memproses beberapa sifat, menangani beberapa pendapat atau
sikap cepat. Perhitungan yang terlibat dalam menentukan penaksiran parameter
untuk populasi proporsi sama seperti rumus yang digunakan dalam perhitungan
penaksiran parameter untuk rata – rata populasi. Ada tiga factor yang
mempengaruhinya, yaitu:
- Tingkat
Kevalidan
Di dalam tingkat
ini, semua benda yang lain akan menjadi sama, tingkat kevalidan yang lebih
tinggi, dan interval valid yang lebih besar.
·
Data Variabel
Dalam hal ini semua benda lain akan
menjadi sama, variabel yang lain dari data kita, kesalahan standar dari
rata-rata, dan interval valid yang besar. Jadi data yang menampilkan simpangan
baku yang tinggi akan menghasilkan interval valid yang lebih besar yang mana
datanya akan memiliki simpangan baku yang rendah.
·
Ukuran Sampel
Untuk semua objek yang serupa, ukuran
sampel yang kecil, kesalahan baku yang lebih besar dari rata – rata, dan
keluasan dari penaksiran parameter. Misalnya penaksiran parameter berdasarkan
data dari 50 kejadian akan lebih luas daripada dari 150 kejadian yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar